Salah satu jenis pewarna yang paling tua di dunia ini yang bisa dilacak dari 10 tahun sebelum masehi dan masih digunakan sampai saat ini. Awalnya merupakan jenis pewarna yang dapat diekstrak dari tanaman indigofera, tetapi pada akhir abad 19, Adolf von Baeyer melakukan riset untuk membuat jenis pewarna yang sama yang dapat dicapai melalui proses sintesis kimiawi. Tidak ada perbedaan yang signifikan dari kedua jenis natural dan sintesis ini, bahkan ahli indigo pun tidak dapat melihat perbedaannya.
Raw/Dry denim adalah bahan denim yang belum mendapatkan post-treatment, dalam hal ini yaitu denim yang baru selesai dibuat langsung dijual. Hal yang dapat dilihat untuk membedakan bahan raw dengan yg tidak adalah bahan raw cenderung keras dan warnanya lebih gelap. Biasanya setiap vendor jeans akan memberikan info lebih lanjut mengenai raw atau tidaknya produk mereka.
Uniknya raw/dry denim adalah memudarnya warna dyenya seiring dengan frekuensi pemakain. Dan efek pemudaran natural inilah yang menjadi daya tarik bagi para denim afficianado. Lain dengan denim yg prewashed dimana efek memudarnya telah dibuat secara artificial dengan mesin2 dan bahan2 kimia, raw denim akan membentuk efek pemudarannya sesuai dengan bentuk tubuh dan aktivitas si pemakai. Untuk memfasilitasi proses ini, biasanya raw denim jarang dicuci (pada umumnya setelah 6 bulan pemakaian effektif baru dicuci).
Rivets
Sebuah benda kecil berbentuk bundar yang dipasang di daerah seperti pinggiran kantong, sebagai penambah kekuatan (supaya tidak cepat copot). Biasanya terbuat dari tembaga. Levis pertama kali memperkenalkan Hidden Rivets di kantong belakang, karena sebelumnya rivets di kantong belakang dianggap menggangu karena merusak sofa yang biasa diduduki dan juga saddle pada saat berkuda.
Sanforisation
Proses yang sudah dipatenkan, bertujuan untuk menyusutkan bahan denim sebelum dibuat menjadi jeans.
Istilah yang digunakan untuk denim yang membentuk edge-nya sendiri (self-edge), karena pada shuttle loom, rajutan denim dapat diselesaikan oleh loom itu sendiri, beda dengan denim yg dihasilkan dengan projectile loom, harus dipotong dan dijahit untuk menyelesaikan fabric-nya. Umumnya shuttle loom membutuhkan lebih banyak bahan untuk menyelesaikan fabric sehingga komposisi cotton yang digunakan lebih banyak, menjadikan bahan selvage denim lebih superior dari denim biasa.
Starch
Biasanya digunakan untuk membuat jeans menjadi lebih keras dan stiff. Semakin keras dan stiff, sepertinya semakin mudah untuk membuat crease dan honeycombs yang lebih kontras.