Mohon tunggu...
Humaniora

2nd ICHEC Dr. Miriam Adeney: Kingdom Stories and The University

17 Juni 2016   22:35 Diperbarui: 17 Juni 2016   22:51 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

International Christian Higher Education Conference (ICHEC) yang diselenggrakan atas kejasama antara Universitas Pelita Harapan (UPH), Corban University, dan Biola University di tahun 2016 adalah konferensi pendidikan kedua setelah acara pertamanya pada tahun 2013. ICHEC dengan tema Finding Our Place in the Biblical Story kali ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari 6 negara danpesertadari Indonesia.

Beberapa tokoh terkenal hadir menjadi pembicara utama, seperti Dr. Michael W. Goheen,Direktur Pendidikan Teologi, Missional Training Center, dan Profesor Teologi dan Misi, di Redeemer Seminary, Dallas, TX, Miriam Adeney Ph.D.,antropolog, ahlimisi, dan seorang penulis yang sangat menyukai bidang-bidang kekeristenan secara global, Scott Moreau, D. Miss.,Associate Academic Deandari Wheaton College Graduate School, sekaligus juga merupakan Guru Besar Studi Antarbudaya, dan Dean Yamada, MFA, penerima gelar MFA dalam produksi film dari University of Southern California, ia juga seorang produser film dan profesor di Biola’s Cinema and Media Arts.

Pada sesi kedua ICHEC yang diselenggarakan Kamis, 16 Juni 2016, Dr. Miriam Adeney membawakan topic Kingdom Stories and The University. Dalam presentasinya ia memaparkan bahwa setiap orang adalah bagian dari cerita kerajaan Allah di dunia. Menurutnya hidup manusia dibentuk oleh banyak sekali cerita, baik itu cerita Allah maupun cerita yang bersifat duniawi yang dipengaruhi budaya, kepercayaan, ataupun bias.

“Belajar adalah salah satu bentuk perwujudnyataan manusia dalam memuji Allah. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah dengan pikiran, moral dan kreatifitas supaya dapat belajar dan dapat mengerti Allah dan karya-Nya. Dengan segala anugerah tersebut manusia harus melayani Allah dan sesame dengan cara mengajar,” tegas Dr. Adeney dalam sesinya.

Dalam konteks di dunia pendidikan, Adeney menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan yang Allah tetapkan bagi manusia, seorang pengajar Kristen harus berkontribusi dalam membentuk dan mengembangkan pandangan Kristen siswa-siswanya dengan memilih cerita Allah sebagai cerita yang tepat sebagai dasar pengajarannya. Cerita Allah adalah sebuah cerita agung yang terbentuk dalam susunan yang tepat, memiliki koherensi satu dengan yang lainnya, dan terbentuk dalam satu kesatuan yang utuh tentang kebesaran Allah.

Karena itu pendidik Kristen harus menjalankan peran sebagai bagian dari cerita agung Allah tersebut dengan menggunakan ilmu pengetahuan untuk berpikir rasional, seni dan kreatifitas untuk mengapresiasi ciptaan Allah, dan menggunakan universitas sebagai wadah untuk meningkatkan kualitas pikiran dari mahasiswanya.

Lebih lanjut Adeney mengatakan bahwa pendidikan Kristen harus bersifat menyeluruh, diajarkan dengan bijak, dan dengan menghargai Allah dalam karya-Nya sehingga setiap pendidikan yang diajarkan dapat melayani Tuhan sebagaimana mestinya.

Didalamsesitanya-jawabnya, Adeney tidak memungkiri bahwa dalam menjalani tugas sebagai bagian dari cerita kerajaan Allah semuanya tidak akan berjalan sesuai rencana dan kadang juga memberikan duka. Ia mengatakan bahwa didalam duka tersebutlah anugerah Allah semakin nyata dalam hidup manusia dan Ia akan memberikan sukacita kepada anak-anakNya dengan cara-Nya sendiri.

Chandra Han, salah satu dosen dari Teacher College UPH yang menjadi peserta ICHEC mengatakan bahwa “Sesi yang baru saja dibawakan oleh Adeney merupakan sesi yang penting bagi dosen sekaligus mahasiswa Teachers College yang akan menjadi guru, karena saat ini banyak pengajar yang melupakan tugasnya sebagai bagian dari cerita agung Allah di dunia. Lewat sesi ini saya diingatkan kembaliakan tugas pengajar yang selama ini dianggap kurang penting untuk dibicarakan”.

Untuk menutup sesinya, Adeney kembali menegaskan bahwa meskipun kita tidak dapat memahami cerita tersebut dengan sepenuhnya, kita tetap menjadi bagian dari cerita kerajaan Allah dan kita harus memberitakannya kepada dunia karena dunia membutuhkannya. (Christensen)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun