Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ternyata Anand Khrisna "Nggak Ada Apa-Apanya"

23 Maret 2011   11:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:31 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13008788181780770611

[caption id="attachment_97007" align="aligncenter" width="400" caption="Google.co.id"][/caption] Setelah lama tidak mendengar kabar "Sang Guru" ini, setelah kasus tuduhan asusilanya menggemparkan. Baru-baru ini terilis kabar bahwa Anand Khrisna kondisinya "memprihatinkan". Yah, kondisinya sangat lemah dan dalam perawatan Intensif di Rumah Sakit Polri.Kondisi lemahnya jelas karena sakit. Sakit karena kekurangan nutrisi akut.Karena apa? karena "mogok makan" ternyata.Hm, saya betul-betul tidak menyangka. Orang sekelas dia ternyata "ilmu"nya hanya segitu. Kecewa karena merasa tidak diperlakukan tidak adil, dan belum terbukti ketidakadilannya. Dia terlebih dahulu "menuntut" perhatian, dengan cara anak-anak, bukan cara seorang guru spiritual yang namanya sempat besar. MOGOK MAKAN, yah ternyata itu yang dia lakukan. Tak lebih dari cara-cara "biasa" seperti dilakukan para demonstran yang menuntut haknya. Untuk orang "luar biasa" seperti Anand Khrisna, cara mogok makan ini menjadi cara yang luar biasa pula.Luar biasa memalukannya. Menjadi seperti kebiasaan yang sering terjadi. Ternyata bicara lebih mudah daripada melakukan. Mengajar lebih mudah daripada mengaplikasikan. Orang juga sering lupa dengan apa yang menjadi "nilai lebih"nya. Meski saya bukan pengamat spiritual. Namun selama ini saya sempat kagum dengan kiprahnya terkait pengajarannya tentang meditasi (kalau nggak salah), dan terutama dengan kebesarannya yang terkenal sebagai seorang guru kesabaran. Namun sekarang penilaian saya menjadi berubah total. Dan bukan semata-mata karena tuduhan pelecehan seksualnya saja yang masih diproses (dan sebenarnya belum final), namun terutama terkait dengan apa yang diajarkan dan apa yang dia lakukan. Menurut saya yang awam dalam ilmu meditasi, yoga atau semacamnya saya yakin meski dengan tahu kulitnya saja bahwa ajaran spiritual itu adalah ajaran untuk sabar, tabah, dan melakukan hal yang realistis berguna dan tidak sia-sia. Mohon maaf jika salah, dan mohon pencerahan dari para ahli meditasi, yoga atau sejenisnya. Bahwa saya yakin tak ada ajaran untuk "menyakiti diri sendiri" dalam hal ini.Dan saya bertanya dengan serius, apakah cara "mogok makan" yang dilakukan Sang Anand Khrisna ini pantas dilakukannya? Kalau menurut saya sangat-sangat tidak pantas, apalagi untuk orang sekelas Anand Khrisna. Jika memang ia merasa menjadi pihak yang teraniaya, baik itu dalam hal tuduhan pelecehan seksualnya ataupun prosedur penahanan yang menurutnya tidak adil, bukankah dengan cara menghadapinya dengan sabar dan tidak putus asa untuk membuktikan kebenaran sejatilah yang harus diambil? bukan dengan cara menuntut keadilan dan perhatian dengan cara "ngambeg" seperti anak-anak melalui mogok makan. Sebuah cermin laku putus asa, mutung, dan sia-sia seperti ini. Menurut saya dia berpikir sangat pendek dalam hal ini, kenapa demikian? 1. Dia seharusnya berpikir panjang akan nasib "perguruan"nya dengan kasus yang dihadapinya sekarang. Dengan cara kerdil mogok makan seperti ini, sudah pasti orang akan memandangnya rendah dan tidak bermutu ajarannya; 2.Jika memang dia merasa tuduhan yang ditujukan padanya tidak benar, harusnya dihadapi dengan sabar dan lapang dada sampai akhir perjuangan. Bahkan jika hal ini mampu dia hadapi dan terselesaikan dengan baik, sangat mungkin namanya akan semakin besar. Dari kejadian-kejadian ini, banyak simpul pertimbangan yang menggiring pada sebuah asumsi dan kesimpulan bahwa: 1.Dia Guru yang tidak konsekuen dengan apa yang diajarkan. Buktinya cara mogok makan dia lakukan, atau jangan-jangan diajarannya ada tentang melakukan mogok makan? 2. Dengan kejadian ini sepertinya dia berpikir bahwa dia sudah habis, nama baiknya luluh lantak dan tak mungkin bangkit lagi, sehingga cara-cara orang biasa yang putus asa dia ambil 3.Kecenderungan bahwa tuduhan pelecehan seksual itu memang benar dia lakukan, sehingga ia ketakutan menghadapi resikonya, dengan pelarian-pelariannya. Kalau kondisinya sudah seperti ini, saya yakin Anand Khrisna memang sudah habis, tamat "riwayat"nya dan kibaran namanya lenyap dihembus kesalahannya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun