Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tentang Joko Wi Yang Membuat Ngantuk

6 Januari 2012   16:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:14 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Joko Wi, panggilan akrab walikota Solo ini sedang ramai dibahas. Secercah harapan rakyat yang merindukan pemimpin sejati mulai tumbuh. Seperti halnya harapan bahwa nantinya mobil esemka bisa menjadi kebanggaan nasional di tengah minimnya prestasi sepak bola dan carut marutnya liga di bawah kendali PSSI. Dahlan Iskan banyak pula disebut sebagai pemimpin sekelas Joko Wi yang digadang untuk bisa berduet nantinya, meski keduanya belum menunjukkan ketajaman yang diharapkan dapat mengangkat pencapaian Napoli sebagai tim gurem lega calcio yang siapa tahu bisa menjawarai liga champion. Sebenarnya jika pemerintah serius dan concern pada industri anak negeri, mobil esemka binaan Joko Wi ini bisa menjadi titik jelas. Bukankah ini saat yang tepat? Terutama jika melihat subsidi BBM akan semakin dipresure, tak pelak yang bakal diijinkan memakai BBM bersubsidi hanyalah sepeda motor dan angkutan umum. Ironis sekali, jika saja kebijakan BI yang melarang praktek Gadai emas sebagai investasi diterapkan, maka bisnis dengan pola ini, seperti ala kebun emas bisa belingsatan. Memang sih perlu diujicoba dulu, tapi sepertinya di Indonesia, masih sangat minim rakyat terutama pemuda yang tertarik terjun ke pertanian,apalagi beternak kerbau. Kenapa sektor lain diperkotaan yang menjadi pemikat. Harusnya kita bangga memiliki Agnes Monica yang asoy dan bersuara emas, tak usahlah kuatir dengan perdagangan bebas. Fokus awal tetaplah infrastruktur yang harus dibenahi. Apalagi tahun ini merupakan siklus adanya banjir bandang, terutama Jakarta. Akankah program untuk menggalakkan KB bisa menggeliat lagi, meski tolak ukur kesuksesan tidak selalu materi? Apa sih yang membuat politikus rajin perang opini? Yang jelas, bangsa ini harus mawas diri, gelar juara umum sea games harus tetap di sini. Ingat! NKRI adalah harga mati. Meskipun demikian, kesehatan harus tetap dijaga. Jika lelah, lebih baik beristirahat, jangan memaksakan diri. Harapan untuk Joko Wi wajar di tengah biaya kuliah yang semakin membubung tinggi, setinggi terbangnya boing yang lion beli. Akhirnya, sambil menghitung jumlah kebo yang menabrak mobil dinas pak bibit, yang bukan esemka, sayapun mengantuk juga....,...hoaahm...zzz..1 kebo..2 kebo...3..ke..bo...4...zzzzzz.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun