Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Semoga Analisa BNPB Itu Benar

11 April 2012   11:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:45 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore ini Saya masih berada di depan PC yang tak jauh darinya juga ada televisi. Informasi di jejaring sosial serta siaran TV itu mau tak mau spontan membuat ada rasa berdebar. Ya, berita gempa besar (8,5-8,8 skala richter) yang terjadi di wilayah Aceh terus terang membuat Saya tergerak menunda/mengubah tema tulisan.

Tentu saja tercipta kuatir yang menyeruak. Apalagi melihat siaran televisi yang menampakkan betapa histeris dan paniknya wajah-wajah ketakutan saudara-saudara setanah air di sana. Meski jauh Saya maklum dan mengerti apa yang mereka rasakan. Pasti sebuah ketakutan yang amat sangat. Bayang-bayang bencana tsunami beberapa tahun yang lalu itu tentu masih menyisakan trauma. Sedih dan takut, ia, Saya dan mungkin Anda ikut merasakannya walau berada jauh dari sana. Apalagi jika ada kerabat atau sahabat yang tinggal di wilayah itu.

Masih ada harapan dan sebuah kelegaan. Informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan bahwa potensi tsunami itu dianalisa kecil kemungkinannya, jika terjadi tidak akan besar karena sumber gempa adalah karena lempeng geser bukan naik, itu istilah yang mampu Saya tangkap. Dan hasil pantauan pihak-pihak terkait menginformasikan bahwa situasi pun mulai normal. Ah, syukur lah.

Selanjutnya Saya hanya bisa berharap dan berdoa semoga  Aceh dan sekitarnya diselamatkan dari bencana. Mudah-mudahan perkiraan BNPB itu benar. Di samping itu anggaplah sebuah sumbang saran meski “sayup” via tulisan untuk saudara sebangsa yang ada di sana:

1. Berusahalah tetap tenang dan tidak panik berlebihan.

2. Tetap waspada dan secara tertib mencari tempat berlindung sampai benar-benar aman.

3. Pemerintah dan pihak terkait sigap menangani dengan langkah-langkah efisien.

4. Pihak keamanan menjaga jangan sampai ada pihak-pihak yang memanfaatkan kesempatan, mengingat dalam situasi seperti ini banyak rumah-rumah yang ditinggalkan penghuninya untuk mengungsi.

Dan kita semua yang ada jauh dari sana, utamakan apa yang bisa kita lakukan, meskipun itu hanyalah doa. Semoga yang kita kuatirkan tidak terjadi.

.

.

C.S.

Ikut Mendoa

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun