Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Idola

6 Desember 2012   10:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:06 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gerimis yang anjak menepi

Secangkir kopi

Pada lembar koran pagi...

.

“ Yah, pulang kerja nanti..

Belikan aku kostum Leo Messi...”

Untuk adik, Ronaldo saja..”

.

“Nak,..bukankah sekarang ini

Kau sudah punya kaus Van Persie?”

.

“ Van Persieku sudah pudar warnanya

Ronaldo adik sudah sobek lengannya”

.

“ Nak, kemarilah

Lihatlah..

Pemain ini mendebarkan hati.. “

.

“ Siapa dia?

Dari negara mana?

Bermain di liga apa?

Aku tak mengenalnya..”

.

Diego Mendieta

Dari seberang jauh sana

Bermain di Liga antah berantah

negeri kita

Kita harus mengenangnya..”

.

“ Apa prestasinya?

Sekencang apa larinya?

Sebagus apa olah kakinya?

.

“ Dia , Ayah yang memelihara cinta

Berjuang keras demi anak istrinya

Sekian lama menahan rindu derita..”

.

“Yah,..aku nggak ngerti..”

.

“ Nak, pernahkah ayah tak pulang?

.

“ Iya, ayah sering tak pulang..”

.

“ Kemana? Berapa lama?”

.

“ Bekerja di luar kota. Dalam hitungan hari saja”

.

“ Apa yang kalian rasakan?”

.

“ Rindu. Ingin ayah segera datang..”

.

“ Nak, hal yang sama jauh di sana

Terjadi pada anak istri Mendieta..

Diego sekian lama tak juga pulang ..

Mereka berpisah dalam harapan..

Berjumpa kembali dalam sejahtera..”

.

“ Oh,..mudah-mudahan

Diego segera pulang..”

.

“ Nak, dia sudah pulang sekarang

Namun

dalam kepedihan anak istrinya..”

.

“ Kenapa begitu, yah..

Apakah dia bawa mama baru lagi?”

.

“ Tidak, nak..

Diego meninggal dunia

Pulang ke rumah Bapa..”

.

“ Hah? Meninggal dunia..?

Apa sebabnya..?”

.

“ Sakit parah..”

.

“ Kenapa tak berobat?”

.

“ Nggak punya biaya...”

.

“ Kok bisa?”

.

“ Berbulan-bulan

Gajinya belum dibayar klubnya..”

.

“oh...”

.

“ Nak, sudah waktunya..

Ayah berangkat bekerja...”

.

“ Selamat bekerja, yah..

Cepat pulang dan selamat..

Hingga tiba di rumah

Kita berkumpul kembali..”

.

“ Iya, Nak..

Kalian juga rajinlah sekolah..

Pikirkan ulang impian..

Menjadi pemain sepak bola..”

.

“ Yah,..”

“ Iya, Nak..”

.

“ Sepulang kerja nanti

Belikan aku dan adik

Kostum Diego Mendieta...”

.

“ Pasti, Nak...

Semoga ada...”.

.

.

C.S.

R.IP. ,..Diego Mendieta

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun