Ada kecamuk perang insan
beradu urat untuk katakan
mana yang boleh
atau tidak boleh
untuk dimakan
dari tentang siapa yang pantas
memberi tanda pada kemasan
.
Hiruk pikuk jauh kesudahan
melebar
membakar
mengusik tuhan-tuhan bertengkar
bungkus-bungkus manusia
dibuat oleh manusia
dinilai oleh manusia
manusia yang sering lupa
saling santap antar manusia
.
Entah hendak ke mana
akhir wacana di lingkar meja
mungkin ketika
Sang Bapak dan Ibu sadar
akhiri petuah dan busa doa
di depan piring-piring tengkurap
bakul nasi yang tiada terisi
dan anak-anak kurus bertanya
“ mana hidangannya..?
kami lapar..!”
.
.
C.S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H