Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi sedang "kurang beruntung" akhir-akhir ini. Setelah heboh perusakan/pembakaran patung-patung wayang di kotanya. Kali ini "serangan" baru kembali diterimanya. Foto Bugil istrinya, Anne Ratna Mustika, yang diduga hasil rekayasa. Dikirimkan ke pihaknya. Pengirim menggunakan nama Nurmalasari, seorang Guru SD di Kecamatan Sukatani. Nama inipun besar kemungkinan dicatut oleh Pihak yang tidak bertanggung jawab. Pengirim foto syur ini meminta uang tebusan sejumlah 2 (dua) milyar rupiah. Melalui rekening sebuah bank atas nama Firman. Jangka waktu penebusannya adalah mulai tanggal 10 Oktober 2011 sampai dengan batas akhir Desember 2011. Jika tidak, ancamannya dipastikan foto itu akan tersebar luas. Pihak Anne R.M, telah melaporkan kasus ini kepada pihak yang berwajib. Dan segera ditangani. Hal ini mungkin bukan menjadi berita aktual lagi. Mengingat berbagai media telah memberitakannya. Maka itu pantas sebagai kepantasan jika saya katakan sumber opini saya ini adalah dari berbagai sumber. Silahkan rekan sekalian search di google. Betapa banyak media yang memberitakan hal ini. Namun jika mencari seperti apa jelasnya foto itu. Jangan terlalu berharap menemukannya. Masih sulit. Foto wajah Ibu Anne saja juga lumayan sulit menemukannya. Saya pun telah berusaha mencarinya, namun belum berhasil. Terus terang, karena konon istri bupati ini adalah mantan "Mojang Purwakarta", hasil kontes miss-miss-an skala lokal. Maka paling tidak wajahnya pasti cantik atau lumayan lah. Apalagi statusnya sebagai istri bupati. Pasti makin greng. He..he. Oke.Kembali ke kasus itu. Memang dimungkinkan kasus foto bugil ini bukan sekedar tindak kriminal biasa saja. Yang secara awam dilihat dari keinginan suatu pihak mendapatkan uang besar. Sisi serangan politis memang juga dimungkinkan. Mengingat pada 2014 nanti akan diadakan pilkada. Dedi Mulyadi yang mungkin mencalonkan diri kembali bisa jadi menjadi sasaran pencemaran nama baik. Mari kita sok jeli mengamati foto ...eh..kasus ini. Konon foto bugil itu diyakini sebagai hasil rekayasa. Karena banyak menyebut pola editingnya kasar. Foto wajah adalah diakui milik Ibu Anne namun bagian tubuh lain yang tidak tertutup selembar kain pun ditolak mentah-mentah oleh istri orang nomor satu di kabupaten ini. Mungkin dalam hatinya Bu Anne komplain. "Tubuhku lebih montok dan mulus daripada yang di foto itu". Coba saja kalau Bu Dedi ini sampai mengucap demikian didepan saya (ngayal), pasti spontan Saya sambut dengan", Ah..masa?, nggak percaya! mana buktinya?". Hi..hi. Selain kasarnya hasil editing foto itu. Ancaman untuk menyerahkan tebusan uang dalam jumlah besar itu nyata-nyata menyebutkan nomor rekening, nama pemilik dan nama Bank. Tentu saja tak sulit bagi pihak kepolisian untuk melacak nama pemilik rekening itu. Identitasnya pun dengan mudah diketahui. Tinggal dikejar dan tangkap. Namun selesaikah sampai disitu? Jika nantinya nama Firman yang dimaksud itu berhasil dibekuk. Dan yang bersangkutan mengakui perbuatannya. Baik dilakukan bersama komplotan atau sendiri (solo karier) murni hanya untuk mendapatkan uang besar. Masalah selesai sudah. Kriminal murni. Namun jika ternyata ada pihak lain yang menggerakkannya dengan agenda khusus meruntuhkan nama baik sang bupati, maka ini bisa menjadi masalah serius dan panjang. Namun seyogyanya kepolisian tidak terlalu lugu mengusut kasus ini. Karena masih ada kemungkinan lain yang bermutu. Yaitu jika Firman atau kawan-kawannya ternyata digerakkan oleh pihak yang bukan menonjok nama baik sang bupati namun sebaliknya. Yaitu pesanan untuk menjadikan sang bupati sebagai "pihak teraniaya". Jangan lupa, pihak teraniaya akan memancing simpati dan citra supaya rakyat lebih memilihnya. Atau malah bisa jadi si Firman ini tidak tahu apa-apa. Mengingat nama dan nomor rekening bisa sengaja atau tidak sengaja.Buah keteledoran sang pemilik, bisa dicatut pula oleh pihak lain. Seperti juga pencatutan nama Nurmalasari.Guru SD yang namanya dipakai sebagai pengirim. Maka akan muncul dugaan agenda tersembunyi yang mungkin "kabur" dengan dua mata kepentingan. Kepentingan Sang Bupati atau lawan-lawan politiknya? Ah. Itu Saya hanya berandai-andai kok. Mungkin kebanyakan baca teori konspirasi, nonton film-film action, politik, dan roman percintaan yang ada adegan syurnya. Yang jelas bukan Sinetron. Sinetron tak akan membuat kita sok analitis seperti ini. Yang terpenting adalah pihak berwajib diharapkan dapat segera mengungkap kasus ini. Ingat batasnya adalah akhir Desember 2011. Jika tidak, dipastikan Chris Suryo dan kawan-kawan se-selera akan "turun tangan". Turun tangan untuk lebih rajin browsing di google. Dengan kata kunci " Foto Anne Ratna Mustika istri bupati purwakarta bugil". He..he. Hi..hi..Ihiks. Salam. [caption id="attachment_135058" align="aligncenter" width="620" caption="Ini foto maksimal yang bisa didapat. Hasil browsing di Google."][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H