Maafkan aku, sayang
mungkin aku terlambat datang
harusnya kutiba sebelum senja menghilang
apa daya, malam telah memintanya pulang
.
Sayang, waktuku terkurung deru siang
masihkah engkau berkenan,
mengulang kembali kilau keemasan,
mentari yang meniti peraduan?
.
Ataukah engkau hendak katakan,
keindahan itu tiada terkenang,
tersaput dingin dan basah menggenang,
sebab hujan merenggut petang?
.
O..o...ooo, tidak, sayang
jika hujan memeluk senja
jangan kau beri wajah muram
karena dia hanya mencoba
selingi rasa memandang
.
Sayang, walau aku terlambat datang
mari kita nikmati malam
maafkan aku hanya kembali
dengan membawa secarik puisi
berteman secangkir kopi
.
.
C.S.
selamat malam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H