Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

“Habis Akal” Memprediksi Hasil Pertandingan

28 Juni 2012   02:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:28 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pagelaran sepak bola kelas dunia, baik itu dalam liga, antar klub, piala dunia, ataupun piala eropa yang sekarang ini tengah berlangsung di Polandia-Ukraina memang mampu menyita perhatian kita, para penggemar olah raga ini. Banyak yang menjadi suporter saja, ada yang iseng atau hobby pasang taruhan, dan tak sedikit yang memang profesinya atau awam yang ingin keren menjadi pengamat/komentator dadakan, meskipun ujung-ujungnya membela tim yang dijagokan.

Khusus untuk keinginan menjadi komentator ataupun pengamat sepak bola/pertandingan ini, baik yang “resmi” karena profesi atau “cabutan”, semua akan sama saja mengalami “kebingungan” atau “hilang akal” untuk memprediksi hasil pertandingan ketika tim-tim yang bertanding memang berada dalam level yang cenderung seimbang, masing-masing bisa saling mengalahkan. Berbeda tentu saja ketika memprediksi hasil pertandingan Inter Milan melawan Timnas Indonesia, tinggal memperkirakan selisih berapa gol kekalahan timnas.

Tentu saja komentator tiban seperti kita lebih enteng dengan cara sedikit asal saat memprediksi, tak seperti komentator/pengamat di tivi yang pasti akan berusaha “menghindar” kalau ditanya akan seperti apa hasil akhirnya, pasti jawabannya ngambang, menyangkut “kondite” pastinya. Coba kalau komentator resmi prediksinya sering salah, ya..malu..lah!

Nah, ketika faktor teknis telah diulas habis untuk memprediksi, yang kesimpulannya masih sama saja “fifty-fifty”, mau tak mau, sadar tak sadar karena hilang akal, semua bahan yang termasuk nonteknis pun disodorkan. Tak peduli apakah faktor non teknis itu pengaruhnya signifikan atau tidak, tapi hal ini malah sering lebih riuh daripada faktor teknis itu sendiri.

Untuk yang ini, sebenarnya lebih besar peran media yang menyemarakannya. Masalah teknis menjadi tak terlalu menarik untuk dikedepankan, akan lebih mampu dijual ketika sisi luar yang lebih sensasional atau menghebohkan yang diberitakan.

Banyak hal yang sebenarnya non teknis dan terkadang “kurang logis” sering dipakai, bahkan seolah “mengalahkan” faktor teknis itu sendiri ketika memprediksi. Kita sering tergiring untuk menelan hal ini. Misalnya saja:

Sejarah pertemuan

Tak peduli apakah sejarah pertemuan dua buah kesebelasan itu bersifat baru atau lampau. Media dengan rapinya mencatat semua statistik, tentang histori hasil pertarungan dua tim yang bertanding dari masa ke masa. Tim A tak pernah menang melawan tim B, maka tim B lebih berpeluang. Dan ketika tim A ternyata berhasil mengalahkan Tim B, ngelesnya gampang saja, tinggal bikin berita seru, Tim A berhasil membuat sejarah baru!

Stadion Angker

Sering dicatat, ketika Tim A tidak pernah menang ketika bertanding di kandang Tim B. Ini dijadikan patokan juga, meskipun ada sih pertimbangan dukungan suporter. Dan ketika Tim A ternyata bisa menang, mudah saja dijadikan headline, Tim A berhasil menaklukkan keangkeran stadion B!

Apalagi ya? Masih banyak sepertinya, pokoknya faktor nonteknis yang entah sebesar apa berpengaruh atau tidaknya tetap ditonjolkan sebagai bahan prediksi, contohnya tentang kostum yang dipakai, masa istirahat, kepala negara yang menonton, istri/pacar/WAG, persateruan antar pemain, mitos dan lain-lainnya.

Yah, itulah sepakbola dunia, memang menarik dijual dan suka aneh-aneh pernak-perniknya. Yang jelas, lumayan menghibur di antara kepenatan yang mungkin kita rasakan.

Bagaimana cara Anda memprediksi hasil pertandingan untuk tim yang sama-sama kuat? Apakah sering tepat atau lewat?

Kalau saya dengan bangganya bilang, tak pernah meleset saat memprediksi, 100% selalu tepat! Itu karena saya selalu memprediksi satu detik menjelang wasit meniup peluit akhir!

Salam olah raga.

.

.

C.S.

Italia vs. Jerman?

Yang jumlah golnya lebih banyaklah yang menang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun