Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Bikin Cerita Fiksi Kok Endingnya Ngambang!! Payah?!

3 Februari 2012   10:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:06 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Hasil tulisan yang bisa dibilang "bebas risiko" memang sebuah tulisan fiksi. Paling tidak kita tak perlu bersitegang atau berdebat tentang isi tulisannya. Kalau cuma dibilang jelek, ya nggak masalah. Daripada didebat kusir tak karuan.

Menulis dan membaca sebuah karya fiksi jelas tak jauh dari soal selera, masing-masing mempunyai perbedaan yang bergantung dari apresiasinya. Khusus masalah ending (akhir cerita) pun seringkali banyak keinginan/pendapat. Sebagian besar banyak yang suka karya fiksi yang endingnya tuntas (tamat setamat-tamatnya), namun banyak pula yang mampu tetap menikmati sebuah cerita fiksi yang akhir kisahnya sengaja dibuat tak pasti, mengambang, diserahkan sepenuhnya ke pembaca.

Menurut Saya pribadi, mengenai ending sebuah kisah fiksi sebenarnya bergantung pada tema utama ceritanya itu sendiri. Ada yang secara tema dibutuhkan sebuah ending yang merupakan muara dari seluruh konflik yang terbentuk dalam cerita tersebut. Tentu saja ending yang bersifat "tamat" dalam hal ini sangat dinantikan pembaca.

Namun, sekali lagi, ada juga ending yang meski menggantung atau mengambang, tetap dinikmati oleh pembacanya karena jalinan ceritanya memang bersifat "misteri". Dan jangan salah, terkait tema utama sebuah cerita atau kisah fiksi, baik yang murni fiksi ataupun yang diangkat dari kisah nyata, ada kisah-kisah terkait tema tertentu yang endingnya memang "harus" diakhiri dengan mengambang atau menggantung.

Anda mungkin berkeberatan dengan teori Saya ini, namun alangkah baiknya kita camkan kembali bahwa banyak tema kisah yang akan lebih dimaklumi dan dianggap terbaik jika akhir ceritanya harus mengambang atau menggantung itu. Beberapa contoh tema yang dapat kita buat bisa menjadikan teori Saya itu bisa diterima. Tema bisa sama atau terkait dengan judul yang dipilih, dari judulnya bisa kita ketahui tema cerita yang endingnya lebih tepat jika diakhiri dengan hal seperti yang saya maksud. Misal atau contoh itu adalah rencana judul cerita fiksi Saya dibawah ini :

1. Bunuh Diri Di Kusen Pintu

2. Kayu Kering Di Tengah Telaga

3. Suatu Pagi, Ketika Nek Ijah Berjongkok di Pinggir Kali

4. Kelelawar Ketiduran

5. Mayat Lelaki Yang Tadinya Tenggelam

6. Telur Busuk Kecebur Sumur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun