Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tertinggal Sunset

8 Juni 2016   18:48 Diperbarui: 8 Juni 2016   18:53 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Artis?”

 “ Yaah, aku harus berakting formal padamu, agar pekerjaan kita tak terganggu..”

Uffs! Entah lega. Entah aku layak binasa dengan apa yang terjadi. Ternyata Rita tak seperti yang kuduga. Bercampur dengan rasa takut dalam diri yang tiba-tiba menyeruak. Oh,…tidak! Jangan bertumbuh wahai pengharapan. Aku terancam gagal lagi melupakan. Tapi, aku harus jujur mengatakan ganjalan yang kusimpan.

“ Kupikir, kamu sudah…”

“ Mas. Sejak awal kau datang, aku begitu ingin tahu kabarmu. Bagaimana dengan hidupmu sekarang? Apakah kau bahagia? Kau baik-baik saja?”

“ Rit, aku minta maaf…”

“ Maaf? Untuk apa, Mas..?”

“ Aku telah gagal..”

“ Gagal? Maksudmu?”

“ Aku tak sanggup,….melupakanmu. Aku masih sendiri hingga kini…”

Rita tertunduk. Kulihat ada bulir-bulir kaca di matanya, berpendar oleh terpaan cahaya liin. Sekian lama kami terdiam menata gemuruh ini. Debur ombak dan “pengamen Jimbaran” yang menyanyikan lagu-lagu tentang cinta seolah mengiringi degup-degup hati kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun