Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sebelum Berangkat, Pastikan Tak Ada Makhluk Lain

9 April 2013   11:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:28 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1365481303386256615

Kalau mengenai bijak berkendara, saya yakin hampir semua sebenarnya sudah tahu bagaimana sebaiknya. Apalagi setiap peraturan lalu lintas tentu dibuat dengan filosofi dasar keselamatan diri sendiri dan juga orang lain. Menaati peraturan lalu lintas berpeluang besar untuk selamat, begitu juga sebaliknya. Hanya tinggal prakteknya saja. Sayangnya, itulah yang menjadi masalah utama. Banyak kondisi yang membuat kita sulit untuk “benar-benar” tertib, iya kan? Sabar, hati-hati dan waspada, itu saja substansi saran saat kita (berproses) berkendara, termasuk saat “terpaksa” tak bisa mematuhi peraturan yang seharusnya.

Sudah banyak tips-tips berkendara yang dipaparkan. Semua oke. Tinggal dilaksanakan sesuai kondisi yang ada, kalau bisa. Saya hanya sedikit ingin menambahkan, mengingat berkendara/berlalu lintas itu bukan hanya ketika kita berada di jalan raya. Tapi menjadi satu kesatuan dari sejak kendaraan itu pertama kali di nyalakan, menempuh perjalanan serta ketika berhenti (parkir) karena telah sampai di tujuan. Jadi, waspadalah juga sejak start.

Teman saya pernah kehilangan banyak waktu dan terpaksa mengorbankan/memotong tali kipas mobilnya gara-gara hal ini. Karena terburu-buru hendak berangkat, dia tak menyadari kalau ada makhluk lain di mesin. Seekor kucing yang menginap tergencet kakinya di putaran tali kipas, saat mesin di hidupkan. Siapa yang salah? Kucing?

Saya sendiri juga pernah, kok. Karena sudah kesiangan, saya tak menyadari ketika beranjak keluar garasi, istri tetangga berteriak-teriak histeris. Bukan, bukan karena dia ngefans sama saya, tapi karena ada anak kucing yang sebelumnya numpang tidur tergilas roda, tewas. Jadi, dengan penuh penyesalan, saya sediakan banyak waktu untuk mengurus proses “pemakamannya”.

[caption id="attachment_237073" align="aligncenter" width="500" caption="Bangunkan dia dari mimpinya. Foto:dokumen pribadi"][/caption]

Itu baru kucing, lho. Bagaimana kalau manusia? Jangan salah! Pernah baca berita tentang seorang sopir tronton yang “menggilas” kernetnya sendiri? Di daerah Priok kalau tak salah. Menyesal seumur-umur, hanya karena tidak “ngeh” kalau sang kernet sejak malam tidur di samping roda (mimpi apa, dia..).

Ada juga, saya pernah baca berita. Di Amerika sih, tapi pelakunya WNI. Sang ayah menyesal setengah mati karena tak menyadari telah menggilas anak balitanya saat hendak berangkat/memundurkan mobil di rumah.

Intinya bukan pada masalah benar atau tidaknya berita itu, meskipun saya yakin pernah membacanya, tapi sedikit pesan kehati-hatian. Tak hanya saat berada di jalan raya, tapi juga saat pertama kali kita hendak menggerakkan kendaraan kita. Itulah gunanya mengecek mesin atau pun roda dan kolong-kolongnya, serta suasana sekitar. Pastikan tidak ada makhluk lain di sana. Terutama manusia lain, apalagi keluarga sendiri.

Salam hati-hati.

.

.

C.S.

Salah siapa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun