Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ciri Tubuh Wanita dan Karakteristik Seksualnya

14 Juni 2012   09:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:00 104005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini bukan teori yang bersifat menuju pasti, karena seperti layaknya proses pembentukan teori memerlukan proses penelitian atau bahkan uji coba yang pasti akan sangat sulit dilakukan ketika obyek (maaf) yang diteliti adalah wanita. Apa yang secara iseng kurang kerjaan saya tuliskan ini bolehlah dianggap sebagai “mitos”, dari proses “getok tular” yang menyerupai istilah “turun temurun” lalu terlanjur menyebar berulang-ulang, oleh karenanya banyak yang menganggap hal itu sebagai kebenaran.

Jika memaksakan diri untuk dihubung-hubungkan dengan anggapan sebagai teori yang merupakan hasil penelitian, ataupun uji coba (pengalaman) bisa saja hal itu memang telah melewati proses alaminya. Katakanlah pendapat-pendapat “unik” itu merupakan hasil pengkajian “nenek moyang” kita jaman dahulu kala, apalagi di jaman para raja yang menurut sejarah terbiasa memiliki banyak selir ataupun dikelilingi para wanita. Dari situlah kemungkinan teori-teori itu tercipta dan diwariskan pada keturunan-keturunan selanjutnya, termasuk saya. Masuk akal kan? Siapa yang berani memastikan bahwa kita ini bukanlah keturunan raja-raja jaman dahulu?

Ngobrol ringan saja ya, yang merasa wanita jangan muring-muring, karena saya tidak bermaksud menjadikan anda obyek apalagi melecehkan. Maaf sebelumnya karena itu bukan maksud ataupun tujuan. Ini karena Anda para wanita memanglah ciptaan Tuhan yang istimewa dan begitu penuh misteri terutama bagi laki-laki. Tolong dimaklumi bahwa sepanjang jaman para lelaki sangat sulit dan tak akan berani menyatakan dengan yakin bahwa ia telah memahami wanita sepenuhnya.

Tak sengaja sering saya catat dalam memori tentang mitos-mitos itu dan seringkali saya mengangguk mengiyakan meskipun bukan berarti karena telah merasakan, karena untuk menyetujui sebuah penilaian bisa dengan berbagai cara selain mengalami sendiri. Bisa juga dengan mendengar pengalaman orang lain, mengamati ataupun juga dengan mempelajari gerak-gerik, perkataan, serta tindak-tanduk bermacam-macam wanita dalam pergaulan sehari-hari. Dan yang sementara ini terekam dalam catatan memori saya tentang “ciri tubuh wanita dan karakteristik seksualnya” itu diantaranya adalah...ehm..ehm.. :

1. Wanita yang memiliki batang hidung besar/bulat : memiliki gairah seks yang tinggi, mudah terangsang, dan tidak cepat puas.

2. Wanita dengan tahi lalat di bibir : Handal dalam berciuman, memiliki erotisme yang memikat pasangannya di ranjang.

3. Wanita dengan punggung “bungkuk udang” : Gairah seksnya standar-standar saja, tapi kalau sudah naik, pasangannya harus lelaki tangguh. Karena wanita ini memiliki daya cengkeram yang kuat, ibarat ban jenisnya adalah “radial”.

4. Wanita berkulit putih dan agak basah : Cepat naik gairahnya/basah, namun cepat “menyerah”.

5. Wanita dengan tahi lalat di belakang telinga: Temperamen, gairahnya tinggi dan cenderung ingin dominan, bahkan sangat berani menentang suami/pasangannya.

6. Wanita dengan dua gigi depan berjarak renggang : Dingin, dan temperamental, susah mengalah.

7. Wanita dengan kumis/bulu-bulu halus ditubuhnya : Mudah terangsang, mudah selesai/menyerah, meskipun ingin selalu mengulang.

8. Wanita berjidat nonong/lebar : Gairahnya biasa saja, tapi kemampuan/ketangguhan bercintanya luar biasa.

Itulah beberapa “mitos” tentang (fisik) wanita jika dikaitkan dengan karakteristik/orientasi seksualnya. Anda boleh mengangguk ataupun menggeleng, karena hampir mustahil kita menguji kebenarannya dengan mengambil/menggabungkan seluruh data atau bahkan sampel sekalipun. Karena yang kita miliki tak bisa seluruhnya mewakili, meskipun ada yang mempunyai dua ataupun tiga. Yang saya rangkum hanyalah katanya orang-orang dulu kala, yang kadang saya setujui dan juga menimbulkan tanya, tapi terus terhenti menjadi pengetahuan saja, tak berniat mencoba-coba. Sekali-sekali boleh saja anda amati ciri tubuh wanita pasangan Anda, tapi jangan terang-terangan, nanti dia marah, apalagi yang bertahi lalat di belakang telinga.Banyak cara.

Salam pengagum wanita.

.

.

C.S.

Aku bukan raja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun