Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Astaga! Tukang Roti Ini Pasti Segera Jadi Selebriti!

14 Maret 2012   08:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:03 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin sudah banyak rekan yang menuliskannya, namun karena tadi kembali  menyaksikan sendiri, Saya tetap tergelitik untuk menulisnya lagi. Belum lama tadi, di sebuah TV ruang tunggu menjelang tugas keluar , Saya terhenyak ingin berteriak meski dalam hati “, Haiiii, dengar! Lagu ini nyaman sekali di dengar!”

“NENG NONG NENG NONG ...NENG..NENG..NENG NONG NENG NONG NENG.....” , begitu kalau nggak salah intro sekaligus juga sebagai refrennya. Saya agak lupa judul lagunya, jika tak salah dengar, penciptanya bilang judulnya “ Kuingin Kita Lama Pacaran Di sini” atau apa gitu..

Lagu ini dicipta dan dinyanyikan oleh M.Ridho, seorang penjual roti dari daerah Babakan Ciparay (Bandung) saat mengikuti audisi kontes Indonesian Idol. Rekan-rekan yang menonton tertawa geli, demikian juga para juri kontes yaitu Ahmad Dani, Anang, dan Agnes Monica. Sepintas Sayapun sempat geli, namun beberapa detik kemudian baru sadar bahwa ternyata lagu ini nyaman sekali didengarkan.

Astaga! Ini lagu betul-betul ringan dan menenangkan, nyaman sekali untuk berdendang. Apalagi melihat raut muka polos dan lugu penyanyinya. Jika Anda sempat melihatnya, M.Ridho merupakan sosok perwakilan rakyat jelata yang berusaha mencoba merubah nasibnya, meskipun terbaca bahwa ia tak terlalu banyak berharap. Dia hanya ingin mencoba unjuk kemampuan dengan kesempatan yang ada. Dan ternyata, menurut Saya ia berhasil mewujudkan sebuah makna “menghibur” yang sesungguhnya. Ada kenikmatan ditengah ringannya keluguan serta “kelucuan” yang mungkin tanpa sadar ia persembahkan.

Sepertinya memang ia tak disertakan ke babak selanjutnya, menurut Saya tak mengapa, karena talentanya bukanlah untuk sebuah ajang kontes (meski mungkin itu tujuan awal dia sebelumnya). Untuk talenta yang dimilikinya, M.Ridho tak terlalu memerlukan kontes itu. Yang lebih dibutuhkannya adalah sebuah apresiasi dan naluri jeli untuk “menangkap”nya.

Lagu itu nikmat dan menghibur sekali, Saya yakin suatu saat sebagian besar masyarakat suka mendendangkannya. Jika dijadikan nada panggil (ringtone) ponsel pasti akan laris dibeli, akan berpeluang menjadi pundi. Terutama pundi perubahan nasib penciptanya sendiri.

Meski entah serius atau tidak, sepertinya musisi sekelas Ahmad Dani pun mengapresiasinya. Dia membeli lagu dari M.Ridho itu seharga Rp. 5 juta, sekaligus mencatat nomor ponsel si penciptanya. Semoga saja si “midas” ini serius, karena Saya yakin dengan sedikit saja polesannya, lagu ini akan menjadi fenomena. Dan jangan sampai lupa nasib M.Ridhonya.

Jreng!..Jreng..jreng..jreng! “NENG NONG NENG NONG ...NENG..NENG..NENG NONG NENG NONG NENG.....”

Buseet! Pada dengerin nggak sih? Ini lagu nikmat sekali! Berani taruhan, suatu saat akan sefenomenal bahkan melebihi lagu “tak gendong”nya Mbah Surip Almarhum.

He..he,..Sorry kalau Saya telat ngikutin berita-berita kontes idol ini. Pokoknya, catat deh “ramalan” Saya!

.

.

C.S.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun