Hihihihi..
Kami batu, kami kayu, kami karet lucu
Merah hitam kuning biru juga abu-abu
Sekarang saat bangsa kami bersukaria menari-nari tertawa
Baru tahu ya? Kalau saudara jahatmu itu
Membeli teman kami yang satunya seharga lima ekor lembu?
.
Hahahaha..
Boleh dong kami tertawa
Bukankah kalian tahu? Kalau kami selalu saja sama
Sejak jaman purba sampai sekarang bumi sudah datar
Kerja kami hanya menampung pantat
.
Hai ganteng, hai cantik, hai jelek...
Aku kasih tahu ya, kami ini selalu kompak bercerita
Tentang pantat siapa saja yang kami jilat
Tak peduli kami dihargai berapa
Satu perak dua perak ataupun duapuluh empat perak
.
Hai jelata, hai durjana, hai gila hormat
Kami tak pernah merasa hebat, tak pernah menilai siapa lekat
Karena tetap saja kalian tak dinilai mahalnya kursi yang diduduki
Yang kami tahu hanya pantat, baik mulia,durjana,
atau yang suka kentut belaka di ruang rapat
.
Aduh!..jangan centil main cubit dong kursi lucu!
Aku tahu kau mau cerita tentang dirimu terciprat air madu
Karena mukamu sering dipakai untuk alas bercinta
Bercinta sambil duduk?....ah,...kau ada-ada saja!
.
.
C.S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H