Ukraina dan Vietnam adalah 2 negara yang sangat berbeda dalam segala hal. Mulai dari warna kulit, bahasa, budaya hingga letak benua mereka sangatlah berbeda. Akan tetapi mereka memiliki persamaan dalam sejarah perjuangan panjang mereka untuk menjadi negara yang berdaulat seperti sekarang ini. Sejak 100 tahun lamanya, baik Ukraina dan Vietnam berjuang untuk melawan penjajahan di tanah air mereka.Â
Ukraina dan Vietnam sama-sama berjuang dengan mengandalkan ideologi yang cukup radikal dan kontradiksi dengan ideologi politik negara-negara barat pada umumnya. Jika Vietnam yang dulunya Vietnam Utara menggunakan paham ideologi Komunis maka Ukraina menggunakan paham ideologi politik sayap kanan (Right-Wing) untuk melawan kekuatan penjajah yang menduduki kedua negara tersebut.Â
Perjuangan Vietnam bermula dari gagasan yang diusung oleh Ho Chi Minh, bapak pendiri Republik Vietnam yang berideologi Komunis. Selama bertahun-tahun, Paman Ho yang merupakan julukan Ho Chi Minh berkeliling Eropa termasuk Uni Soviet untuk meraih dukungan dalam melawan kolonialisme Prancis yang menduduki Vietnam saat itu. Hasilnya adalah Ho Chi Minh berhasil membentuk Viet Minh, kekuatan militer komunis Vietnam pada tahun 1941. Ketika Jepang menduduki Vietnam, Viet Minh melakukan perang gerilya terhadap Jepang hingga akhir dari Perang Dunia II. Perjuangan Viet Minh berlanjut ketika Prancis kembali menginjakan kakinya ke Vietnam untuk menegakan kembali koloninya.
 Dibawah Jenderal Giap, Viet Minh menyerang berbagai kota dan basis militer Prancis melalui taktik gerilyanya. Pada tahun 1954, Prancis resmi kalah total di Vietnam setelah Viet Minh berhasil menguasai pangkalan udara dan juga basis militer terbesar Prancis di Vietnam yaitu Dien Bien Phu.
Pada tahun 1963, Amerika Serikat memulai operasi militernya di Vietnam yang saat itu terbagi menjadi 2 yaitu Vietnam Utara yang berhaluan Komunis dan Vietnam Selatan yang berhaluan Nasionalisme-Barat. Amerika Serikat berpihak kepada Vietnam Selatan untuk mencegah negara tersebut jatuh ke tangan Komunis. Seperti pada pengalaman sebelumnya dalam mengalahkan Jepang dan Prancis, Vietnam Utara dengan NVA dan milisi Viet-Cong mengandalkan taktik gerilya untuk bertempur melawan Amerika Serikat.Â
Akibatnya, Amerika Serikat sangat kesulitan untuk meladeni perlawanan milisi Vietnam Utara dan harus kehilangan 58.000 tentara yang gugur dalam waktu 12 tahun dari 1963 hingga 1975. Saigon yang merupakan ibukota Vietnam Selatan berhasil jatuh ke tangan tentara Vietnam Utara pada tahun 1975, dan menjadi awal dari bersatunya kedua negara Vietnam menjadi Republik Vietnam hingga saat ini.Â
Layaknya Vietnam, setelah Perang Dunia I, Ukraina diduduki oleh 2 negara yaitu Polandia dan Uni Soviet yang masing-masing membagi wilayah Ukraina menjadi dua, yaitu wilayah barat Ukraina menjadi bagian dari Polandia yang dinamakan"Republik Polandia Kedua" sedangkan wilayah Ukraina lainya termasuk Kiev menjadi bagian dari Uni Soviet yang dinamakan "Republik Komunis Soviet Ukraina". Di tengah pendudukan tersebut, munculah suatu pergerakan perlawanan yang dilakukan oleh aktivis dan milisi Ukraina dengan terbentuknya OUN, Organisasi Nasionalis Ukraina yang dibentuk pada tahun 1929.Â
OUN merupakan organisasi bawah tanah dengan ideologi sayap kanan dan dipimpin oleh Yevhen Konovalets, dengan tujuan untuk melakukan perlawanan dan pemberontakan terhadap Polandia dan Uni Soviet yang menduduki wilayah Ukraina. OUN melaksanakan berbagai operasi perlawanan seperti sabotase, serangan mendadak hingga pembunuhan terhadap tokoh-tokoh penting dari pihak Polandia dan Uni Soviet.Â
Perlawanan OUN terus berlanjut pada Perang Dunia II ketika Jerman menduduki Ukraina. OUN-B yang dipimpin oleh Stepan Bandera membentuk milisi UPA Â untuk melawan agresi militer Jerman sembari juga mengusir etnis Polandia dari wilayah barat Ukraina. Lain dengan OUN-M yang memilih dekat dengan Nazi demi mengusir Polandia, maka OUN-B memilih jalur radikal untuk memerangi dan mengusir keduanya dari Ukraina. Setelah perang dunia II usai, kedua fraksi OUN bersatu untuk melawan kekuatan Uni Soviet yang memasukan Ukraina menjadi bagian wilayahnya.Â
Berbagai tindakan perlawanan dan perjuangan untuk mendirikan negara Ukraina yang berdaulat menjadikan Stepan Bandera beserta OUN-B dianggap sebagai pahlawan nasional oleh rakyat Ukraina. Pada tahun 2010, Presiden Ukraina, Viktor Yushchenko menganugerahi Stepan Bandera dengan gelar pahlawan nasional dalam rangka perjuangan dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan serta berdirinya negara Ukraina.