Olimpiade Tokyo 2020 ini benar-benar menimbulkan banyak kejutan, bukan hanya terjadi cabang bulutangkis, atletik dan cabang lainya, akan tetapi juga terjadi di Sepakbola. Bagaimana tidak, 3 raksasa sepakbola dunia yaitu Jerman, Prancis, dan Argentina harus tersisih di babak grup Olimpiade Tokyo 2020 padahal ketiga negara tersebut dijagokan untuk dapat meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020 tersebut.Â
Turnamen Sepakbola di Olimpiade Tokyo 2020 yang diisi oleh 16 tim ini memang menimbulkan banyak kejutan seperti lolosnya 2 raksasa Jepang dan Korea Selatan ke perempat final, serta 2 jagoan benua Afrika yaitu Mesir dan Pantai Gading yang lolos ke perempat final hingga timnas Spanyol yang dihuni oleh pemain-pemain Euro 2020 sebelumnya. Akan tetapi, tersingkirnya 3 raksasa sepakbola diatas tetaplah menjadi suatu pertanyaan besar untuk saat ini dan mengapa 3 raksasa sepakbola dunia yang selama ini menjadi dominasi di turnamen internasional seperti Piala Dunia, Piala Eropa hingga Copa America ini harus keok di babak awal ?Â
Pertama, dari Jerman dan Prancis terlebih dahulu, harus diakui memang kedua negara tersebut sedang mengalami suatu penurunan kualitas tim dan performa dalam 2 tahun terakhir, bahkan pada pergelaran Euro 2020 kemarin, Timnas senior Jerman dan Prancis harus tersingkir di babak 16 besar Euro 2020 kendati kedua tim tersebut dipenuhi oleh pemain bintang dan talenta muda. Pada akhirnya, penurunan performa timnas senior juga berpengaruh terhadap performa kedua timnas negara tersebut yang mayoritas dipenuhi oleh pemain-pemain muda meskipun mungkin ada beberapa pemain senior di skuad mereka seperti Andre Pierre Gignac dan Florian Thauvin. Nyatanya, Prancis harus tersingkir setelah kalah 0-4 dari tuan rumah Jepang yang memang cukup on fire pada turnamen ini.Â
 Ada faktor lain pula, yaitu tim-tim besar yang berlaga di setiap turnamen Olimpiade seperti tidak "serius" dalam mengikuti turnamen sepakbola Olimpiade karena mereka memilih fokus untuk berlaga di turnamen lainya seperti Piala Dunia, Piala Eropa, dan Copa America meskipun levelnya adalah level junior. Karena mereka beranggapan bahwa turnamen-turnamen tersebut memiliki nilai lebih dibandingkan dengan Olimpiade.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H