Â
Kerajaan Romawi / Roman Empire adalah sebuah kerajaan di negeri Italia yang pernah menjadi kekuatan besar dan perkasa di masa lampau. Kejayaan dan keperkasaan tersebut terjadi ketika kerajaan Romawi dibawah ekspedisi Julius Caesar mampu menaklukan sebagian besar daratan Eropa seperti Prancis, Spanyol, Portugal, Yunani, wilayah Jerman hingga Inggris.Â
Meskipun Inggris dan Jerman pada akhirnya tidak mengadopsi secara total kebudayaan, bahasa, dan tradisi kerajaan Romawi ketika kerajaan tersebut runtuh pada tahun 476 Masehi ( digantikan oleh Kerajaan Romawi Timur/ Byzantium hingga tahun 1453 M), akan tetapi negara-negara lain seperti Prancis, Spanyol, Portugal, dan Yunani mengadopsi serta menyerap kebudayaan, tradisi, arsitektur, sistem agrikultur hingga bahasa, pada akhrinya keempat negara tersebut termasuk Italia membentuk suatu rumpun Roman dimana ini memiliki arti bahwa kelima negara tersebut memiliki karakteristik yang sama dalam berbagai hal dari semua peninggalan kerajaan Romawi yang diwariskan kepada kelima negara tersebut.Â
                       Â
"Veni, Vidi, Vici", sebuah slogan yang dicetuskan oleh Julius Caesar yang memiliki arti "Saya Datang, Saya Melihat, Saya Menang" adalah sebuah slogan yang menjadi kunci keberhasilan Julius Caesar dan pasukan Romawi-nya untuk menaklukan benua Eropa dan tampaknya "warisan" Julius Caesar tersebut tetap dipegang teguh oleh kelima negara tersebut dalam dunia sepakbola.
 Meskipun terlalu naif untuk menghubungan antara sepakbola dengan Julius Caesar dan kejayaan kerajaan Romawi-nya, namun tidak bisa dipungkiri bahwa kekuatan sepakbola dunia saat ini dipengaruhi dan didominasi oleh negara-negara rumpun Roman tersebut. Mulai dari pemain terbaik, sistem pembinaan hingga rekor di turnamen Internasional menjadi bukti bahwa Roman mampu menguasai peta kekuatan sepakbola. Â
 Â
Piala Eropa mungkin menjadi saksi betapa berjayanya negara-negara rumpun Roman tersebut. Dalam 20 tahun terakhir,pemegang status juara dan runner-up didominasi oleh negara-negara dari rumpun Roman tersebut. Pada Euro 2000, Prancis menjadi pemenang setelah berhasil mengalahkan Italia dengan skor 2-1. Pada Euro 2004, Yunani berhasil mencetak dongeng besar dalam dunia sepakbola setelah menjadi juara dengan mengalahkan tuan rumah Portugal dengan skor 1-0.Â
Pada Euro 2008, Spanyol memenangi kejuaraan setelah berhasil mengalahkan Jerman dengan skor 1-0, catatan fenomenal Spanyol berlanjut dengan kembali menjuarai Euro 2012 setelah berhasil mengalahkan Italia dengan skor 4-0 sekaligus mengukuhkan Spanyol sebagai negara tersukses di Piala Eropa dengan 3 trofi-nya setelah Jerman. Pada Euro 2016, Portugal yang diperkuat oleh megabintang Cristiano Ronaldo berhasil menjuarai Piala Eropa untuk pertama kalinya setelah berhasil mengalahkan tuan rumah Prancis dengan skor 1-0. Yang terakhir, Italia berhasil menjadi raja Eropa 2021 setelah berhasil mengalahkan tuan rumah Inggris melalui adu penalti.Â
Gelar juara ini terasa sangat spesial bagi Italia karena mereka berhasil menjuarai Piala Eropa setelah 53 tahun lamanya dan juga setelah 2 kekalahan di partai final tahun 2000 dan 2012, terlebih mereka juga berhasil meraih gelar juara di London, sebuah kota yang dibentuk dan didirikan oleh kerajaan Romawi pada tahun 47 M ketika Julius Caesar menaklukan kepulauan Britannia (Inggris), sehingga kemudian banyak yang menghubungkan keberhasilan Italia menjadi juara Eropa di London dengan kisah masa lalu Julius Caesar dengan kota Londiniumnya. Bahkan 4 tahun sebelumnya, Italia harus mengalami "bencana besar" setelah mereka gagal lolos ke Piala Dunia 2018.Â