Judul di atas adalah sebuah opini dari saya dan beberapa sahabat pendukung Juventus lainya setelah menjadi saksi atas hasil luar biasa yang ditorehkan oleh Juventus dalam dua pekan terakhir.Â
Dalam dua pekan terakhir, Juventus mampu menorehkan catatan prestasi yang cukup gemilang yaitu dengan menjadi juara Supercoppa Italiana pada hari kamis tanggal 21 Januari 2021 setelah berhasil mengalahkan Napoli yang merupakan jawara Coppa Italia musim lalu dengan skor 2-0 melalui gol dari Ronaldo dan Morata, kemudian kemarin pada tanggal 28 Januari 2021, Juventus juga berhasil melangkah ke semifinal Coppa Italia setelah mengalahkan tim Serie A lainya, SPAL dengan skor 4-0.Â
Akan tetapi, keberhasilan Juventus untuk meraih gelar juara Supercoppa Italia menjadi suatu yang istimewa bagi Pirlo karena Pirlo berhasil meraih gelar juara perdananya sebagai pelatih Juventus dan tentu saja, Pirlo akan berkesempatan untuk dapat meraih gelar juara keduanya andai kata Juventus mampu melangkah ke final Coppa Italia dan mungkin menjadi juara.Â
Andrea Pirlo, sosok legenda Timnas Italia, Juventus, dan juga AC Milan yang total sudah mengoleksi 17 gelar juara selama menjadi pemain dimana di antaranya adalah gelar juara Piala Dunia 2006 dan 2 gelar juara Liga Champions ini memang sudah disanterkan dengan isu pemecatan dan tuntutan mundur dari kursi kepelatihanya di Juventus.Â
Si Nyonya Tua, julukan Juventus yang sejak tahun 2012 mampu menjadi penguasa Serie A dengan 9 gelar juara Serie A berturut-turut selama 9 musim ini memang saat ini seolah kehilangan tajinya di liga domestik setelah mereka harus bercokol di posisi keempat klasemen hingga pekan ini dengan perolehan 36 poin dari 18 pertandingan yang mereka sudah jalani dengan catatan 10 kemenangan, 6 hasil imbang, dan 2 kekalahan, dan Juventus juga tertinggal 7 poin dari AC Milan yang memimpin puncak klasemen hingga saat ini.Â
Kendati catatan tersebut tidaklah buruk, Pirlo tetaplah dikecam dan dipertanyakan kapasitasnya sebagai pelatih dikarenakan inkonsistensi dari penampilan Juventus di Serie A pada musim ini.Â
Selain itu, Pirlo juga cukup "labil" untuk menentukan formasi dan strategi yang tepat untuk Juventus. Tercatat hingga pekan ini, Juventus menjadi tim yang paling gonta-ganti dalam menerapkan formasinya mulai dari 4-42, 4-3-3. 4-3-1-2 hingga 3-5-2. Â
Semenjak Pirlo terpilih dan diresmikan sebagai pelatih Juventus pada tanggal 8 Agustus 2020 untuk menggantikan Maurizio Sarri yang dipecat, penunjukan Pirlo ini memang langsung menimbulkan sebuah tanda tanya yang cukup besar bagi pendukung Juventus.Â
Bagaimana tidak, jangankan untuk pengalaman melatih, menjadi asisten pelatih juga tidak pernah dijabatinya setelah Pirlo pensiun. Bahkan Pirlo baru resmi mendapatkan lisensi kepelatihan dari UEFA pada bulan September tepat sebulan setelah Pirlo ditunjuk menjadi pelatih kepala Juventus.Â
Dalam bursa transfer musim panas, Pirlo mendatangkan beberapa pemain baru seperti Arthur, Weston Mckennie, Dejan Kulusevski, Alvaro Morata, dan Federico Chiesa yang diharapkan mampu membawa Juventus menjadi tim yang kuat secara lini tengah dan agresivitas.Â
Pada pertandingan pertama Serie A, Pirlo bersama Juventus berhasil membungkam tim tamu Sampdoria dengan skor 3-0 yang sempat memnubuhkan harapan pendukung Juventus untuk memberi kepercayaan kepada Pirlo. Hanya saja setelah itu, Juventus harus menelan 3 hasil imbang pada 3 laga berturut-turut yaitu 2-2 melawan AS Roma dan skor 1-1 pada 2 pertandingan melawan tim papan bawah , Crotone dan Hellas Verona.Â