Mohon tunggu...
Christopher lesmana
Christopher lesmana Mohon Tunggu... Atlet - Blogger

Christopherlesmana97@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bosporus Dreams (Prolog)

19 Agustus 2020   15:10 Diperbarui: 4 Oktober 2020   13:40 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                          Hagia Sophia

                         Sumber : dailysabah.com

Turki adalah sebuah negara terindah di Timur Tengah bahkan hingga di dunia. Setiap manusia yang pernah mengunjungi negara ini pasti akan terpukau dengan kemegahan dan keindahan dari jejak sejarah yang ditinggilkan di negara ini. Bukan hanya itu, negeri ini juga pernah menjadi saksi dari romantisme antara 2 agama yang cukup berpengaruh di dunia hingga saat ini dan juga telah mencatatkan semua nama-nama pesohor pemimpin Turki sejak ratusan tahun lamanya. Apa yang dinikmati oleh seluruh penduduk Turki dan keindahan negara Turki yang kita kagumi hingga saat ini adalah hasil kerja keras dan warisan peninggalan  dari semua pemimpin pesohor Turki terdahulu.

Berbicara tentang pemimpin Turki, Sultan Abdul Hamid II adalah sosok pemimpin Turki paling cukup berpengaruh di abad 19, tentang bagaimana beliau mampu memimpin Turki yang dahulu berbentuk Kesultanan dengan nama Kesultanan Ustmaniyah mampu menjadi pendobrak dalam kemajuan pusat dunia Islam di bawah kepemimpinanya.

Sultan Abdul Hamid II bukan hanya sosok pemimpin terbaik dalam sejarah Turki dan dunia Islam, bagaimana setiap keputusan dan ketegasanya mampu menjadikan Kesultanan Ustmaniyah di masa itu menjadi salah satu peradaban terkuat sehingga membuat gentar siapapun pihak yang ingin menghancurkan kejayaan yang telah dibangun. Namun sayangnya, masa kejayaan  Sultan Abdul Hamid II dan Kesultanan Ustmaniyah yang telah dibangun sejak ratusan tahun lamanya harus berakhir dalam waktu sekejab setelah mendapatkan kudeta dan penghianatan dari Jenderal andalan dan  kesayanganya sendiri yang mampu merubah sistem Turki dari kuno menjadi modern seperti sekarang ini. 

Namun sebagai pemimpin tertinggi di Kesultanan Ustmaniyah, Sultan Abdul Hamid II tentu saja memiliki banyak loyalis yang setia kepadanya. Oleh karena itu, di novel Bosphorus  Dreams ini menceritakan tentang seorang mahasiswa Amerika yang menetap di Turki untuk mempelajari sistem kebudayaan dan perpolitikan di Turki. Lahir dari negara yang sudah menyedikakan segala kenyamanan dan gemerlap pesta negaranya, kini dia harus pergi ke belahan dunia lainya untuk merasakan sendiri perbedaan ideologi dan konsep hidup yang mungkin cukup berbeda dengan negara kelahiranya. Sebagai mahasiswa, dia juga harus merasakan sendiri arus perpolitikan Turki yang juga cukup kontras dengan apa yang terjadi di tanah airnya, dan juga ingin mencari tahu tentang sejarah Turki yang masih banyak disembunyikan dan dari situlah dia banyak berkenalan dengan mahasiswa dan orang Turki lainya untuk mengulas sejarah yang selama ini dicarinya.

Apakah sang mahasiswa berhasil meraih jawaban dari banyak pertanyaan yang hibggap di pikiranya ? Atau dia malah terjebak dengan sistem perpolitikan negeri yang disinggahinya sehingga membuatnya harus berani berubah haluan ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun