Mohon tunggu...
chriser エリック
chriser エリック Mohon Tunggu... -

saya adalah orang yang selalu menentang dunia, saya ingin menjadi orang merdeka, saya tidak ingin di kontrol tapi saya ingin di tuntun, saya tidak ingin dipengaruhi tapi saya ingin dirangkul, saya tidak ingin dimanipulasi tapi saya ingin diajar.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Character Without Name

8 Juni 2010   15:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:39 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

banyak orang berdebat untuk mempertahankan kebenaran agama
banyak orang saling membunuh untuk menjaga nama baik agama
"tanpa"

menyadari dan mengenal sosok apa yang mereka sembah.



GOD is only a word
GOD is only a name of the object
GOD is a word to describe the bigest and powerful character

so there is no GOD but, only a "CHARACTER" without "NAME".


Tuhan hanyalah sebuah kata
Tuhan hanyalah sebuah nama dari object
Tuhan adalah kata untuk menggambarkan sesuatu sumber kekuatan terbesar

jadi "Tuhan" itu "tidak ada", tapi yang ada adalah "karakter" tanpa "nama".

besar dan berkuasa, memerintah dan layak tuk di agungkan, suci dan penuh kasih ini adalah ciri ciri karakter yang di gambarkan oleh manusia.

kekristenan

apakah pengaruh kerajaan kerajaan di jaman dahulu mengantar paradigma tentang :


  • Tuhan yang duduk di atas tahta.
  • Tuhan yang akan memerintah.
  • kerajaan sorga.
  • tari tarian,altar,seruling dan kecapi,dll.


apakah sosok Tuhan yang sebenarnya sama dengan apa yang kita gambarkan dalam pikiran manusia?

sebenarnya apakah Tuhan menuntut untuk disembah?
ataukah manusia sendiri yang memilih untuk menyembah?

conclusion :

ketika manusia mulai mengenal sesuatu, maka akan dilanjutkan dengan memilih sesuatu. semua itu untuk meneruskan perjalanan hidupnya.

dengan adanya suatu ajaran, aturan dalam menyembah Tuhan yang dijalankan oleh manusia maka terbentuklah agama. dengan terbentuknya agama maka setiap struktur dan sistem penerapan ajaran keagamaan maupun penyebaran ajaran agama semakin mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun