"Mahasiswa zaman sekarang itu harusnya berperan bukan baperan, menjadi generasi produktif bukan konsumtif, serta lebih berpikir bukan menjadi tukang nyinyir" itulah kata-kata pengantar yang disampaikan oleh Christoforus Harjuno Katon, mahasiswa Sastra Bahasa Inggris, Universitas Sanata Dharma yang merupakan salah satu peserta Ikatan Lembaga Mahasiswa Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (ILM APTIK) 2017.
Seperti yang sering kita dengar bahwa segala sesuatu dalam hidup ini tidak ada yang terjadi secara kebetulan, melainkan terdapat maksud dan tujuan dibaliknya. Hal ini seperti yang dialami oleh dua mahasiswi Unika Atma Jaya Jakarta, yaitu Hanni Wijaya (2014-070-031) dan Chris Bintang Juliana (2015-035-084).Â
Berbekal dari latar belakang pengurus organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Diskusi Ilmiah Mahasiswa (UKM Fodim), menjadikan keduanya dipilih secara langsung untuk menjadi perwakilan dari Unika Atma Jaya Jakarta dalam mengikuti acara Kongres ILM APTIK 2017 batchII. Acara Kongres ILM APTIK 2017 yang bertema "Cahaya Muda, Bersama untuk Berkarya" ini, diselenggarakan selama empat hari tiga malam yang dimulai sejak 30 November - 03 Desember 2017 di Universitas Katolik Widya Karya, Malang.
Dalam kegiatan tersebut, terdapat pemimpin-pemimpin muda organisasi tingkat universitas yang berasal dari delapan perguruan tinggi lainnya yang tergabung dalam APTIK, antara lain Unika Darma Cendika Surabaya, Unika Widya Karya Malang, Unika Widya Mandala Surabaya, Unika Widya Mandala Madiun, Unika Sanata Dharma Yogyakarta, Unika Soegijapranata Semarang, STIK Sint Carolus Jakarta, STIKES Katolik St. Vincentius A. Paulo Surabaya.Â
Oleh karena itu, ini merupakan kali kedua kegiatan ini digelar setelah tahun lalu diadakan di Unika Sanata Dharma, Yogyakarta. Awal mula kegiatan ini terbentuk karena adanya satu tujuan yang sama untuk saling bersinergi antara universitas-universitas yang tergabung dalam APTIK.Â
Sehingga, dibuatlah tujuan yang lebih jelas terkait dibentuknya acara ini untuk mensinergikan perguruan-perguruan tinggi katolik di seluruh Indonesia dengan mengangkat isu bersama yang diwujudkan dengan bentuk ketanggapan  mahasiswa/i terhadap isu yang telah didiskusikan tersebut. Bila tahun lalu isu yang diangkat adalah pendidikan, maka ILM APTIK tahun ini mengangkat isu terkait "Lingkungan Hidup", dan berikut ini adalah gambaran sepanjang kegiatan pelaksanaan Kongres ILM APTIK 2017.
Dalam agendanya, persidangan di hari kedua ini terdiri dari dua buah sidang pleno, yaitu sidang pleno pertama yang membahas mengenai penyesuaian antara tata tertib ILM APTIK pada tahun sebelumnya dengan tahun 2017, kemudian dilanjutkan dengan sidang pleno kedua yang membahas terkait evaluasi kinerja dari pelaksanaan program kerja kepengurusan ILM APTIK pada tahun lalu sesuai dengan isu yang telah disepakati bersama.
Selain itu, pada sidang pleno kedua, setiap perwakilan dari masing-masing perguruan tinggi menyampaikan usul isu nasional yang nantinya akan disepakati bersama untuk dibuat dalam sebuah rencana tindak lanjut. Setiap perwakilan mahasiswa/i dari perguruan tinggi yang ada diminta menyampaikan setiap usulan mengenai isu yang sekiranya perlu untuk diangkat, dan pada kesempatan ini perwakilan Unika Atma Jaya mengajukan isu terkait Sustainable Development Goals (SDG's)pada sidang yang berlangsung. Begitu banyak hal yang dibahas dalam persidangan ini menjadikan suasana persidangan penuh dengan pro-kontra pendapat antar masing-masing individu dari perwakilan tiap universitas hingga akhirnya terpilihlah isu mengenai lingkungan hidup.
Lalu, dalam sidang pleno ketiga yang diselenggarakan pada keesokkan harinya, agenda yang dibahas adalah mengenai program kerja yang akan dilakukan oleh ILM APTIK 2017. Berbagai usul program kerjapun dipaparkan oleh masing-masing peserta, hingga akhirnya terpilihlah salah satu program kerja bersama yang sesuai dengan isu nasional yang telah disepakati, yaitu setiap perguruan tinggi yang masuk dalam ILM APTIK 2017 akan mengadakan fun rundengan pengumpulan dana charity untuk disumbangkan dalam pembiayaan reboisasi dan perawatan hutan-hutan di Indonesia.
Sebelum memasuki pembahasan terkait program kerja tersebut, sidang pleno ketiga membahas terkait kepengurusan ILM APTIK yang baru, yang terdiri dari Koordinator Pusat (Korpus), Koordinator Wilayah (Korwil), Koordinator Isu (Korsu), dan Koordinator Media (Kormed).Â
Sidang pleno tersebut menghasilkan keputusan dengan terpilihnya beberapa perguruan tinggi menjadi koordinator-koordinator ILM APTIK periode 2017-2018, antara lain Unika Darma Cendika sebagai koordinator pusat, Unika Atma Jaya Jakarta sebagai koordinator wilayah barat, Unika Sanata Dharma sebagai kordinator wilayah tengah, Unika Widya Mandala Surabaya sebagai koordinator wilayah timur, Unika Widya Karya Malang sebagai kordinator isu, dan Unika Soegijapranata sebagai kordinator media.
Chris Bintang Juliana & Hanni Wijaya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H