Perlu diketahui bersama kembali bahwa narsistik adalah orang yang memiliki kepribadian buruk atau negatif yang artinya orang-orang tersebut secara autopilot sangat layak kita jauhi atau minimal kita tidak boleh akrab dengan mereka.Â
Mereka ini secara autopilot menjadi vampir energi, dengan keiriannya yang di luar nalar manusia dapat merusak senyum, tawa dan kebahagian, serta kedamaian orang banyak.
Pengalaman berteman akrab dengan si narsistik tidak akan pernah saya ulangi lagi. Saya bersyukur di dunia ini masih bisa mendapatkan limpahan support system yang terkuat tentunya dari Ibunda saya, rekan saya yang sudah memahami kepribadian buruk orang lain, ditambah rezeki berlimpah ruah yang selalu datang tak disangka-sangka sehingga saya bisa menghadirkan seorang coach yang bersedia selalu memvalidasi semua keresahan dalam hidup saya dengan ilmu kajian ilmiah, sudah berlisensi di Indonesia.
Mereka secara tersirat dan sepakat menenangkan diri saya dan mengingatkan saya bahwa pikiran saya tidak boleh stres, menerima kenyataan bahwa narsistik memang ada di dunia ini karena itulah kita harus teguh fokus menjalani hidup masing-masing, serta sudah merelakan apa yang terjadi sebagai bagian kehidupan.
Narsistik Tidak Perduli Kamu Baik Atau Jahat, Yang Dia Soroti Adalah Rasa Iri Dalam Dirinya
Semua narsistik yang saya kenal yang tentunya pasti memenuhi 80% kebiasaan hidup  atau sifat-sifat umum narsistik adalah orang-orang yang mempunyai rasa sangat iri di luar nalar normal dan akan merusak siapa saja yang terlihat dan membuat mereka iri.
Ini terlihat dari fenomena rasa iri mereka yang mendalam kepada orang-orang kaya yang bisa menikmati hidup bahagia dan damai yang awalnya pun tidak mereka kenal, dan tidak berbuat salah apapun kepada mereka. Bahkan kepada penjual bakso gerobak pinggir jalan yang sederhana dan tidak mereka kenal, namun bisa terlihat di pandangan mata mereka sedang tersenyum syukur ikhlas di jalanan sekalipun mereka bisa iri dengan mengungkapkan rasa tidak sukanya dengan mengecilkan pedagang tersebut, bahkan tiba-tiba melontarkan fitnah tak berdasar, minimal asumsi tak berdasar seperti berikut,
"alahh.. ini pasti mangkok baksonya nggak dicuci dulu" sambil menyeringai merendahkan, namun lucunya masih tetap mau membeli bakso tersebut.
Oh saya ingat, narsistik itu sangat kental dengan sifat tidak tahu malu nya.
Pengalaman Pertemanan Dengan Narsistik
Secara keseluruhan, Para Narsistik berusaha secara halus dan kasar menanamkan nilai-nilai mereka untuk menjadikan kita buruk dan jelek seperti mereka, agar kemudian hari ketika kita sudah menunjukkan perubahan seperti mereka (menjadi buruk dan jelek), maka mereka akan mudah menjadikan itu alasan bisa mengabuse dan merendahkan diri kita (biasanya alasan tidak puas bersama) agar ego superioritas nya terjaga, sekaligus kelak itu pun bisa menjadikan kita kambing hitam atas kelakuan-kelakuan buruk mereka tersebut.
Sehingga, mereka bisa tetap seenaknya pengecut berbuat kericuhan dengan kita sebagai contoh tamengnya agar lepas dari rasa bersalah dan dampak yang mereka buat sendiri.