Mohon tunggu...
Chriche Angelina
Chriche Angelina Mohon Tunggu... Lainnya - ASN dan Penulis Blog

.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mengapa Ada Orang Menyakiti Mereka Yang Sayang Kepadanya?

24 Desember 2024   15:25 Diperbarui: 25 Desember 2024   22:55 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia fana ini, ternyata kebaikan hati atau kemampuan dan perlakuan mencintai, serta menyayangi dengan tulus saja tidak cukup membuat kita terbebas dari disakiti orang lain.

Mengapa sih ada orang yang begitu teganya memperlakukan buruk orang-orang yang sayang kepadanya? Ini alasannya.

Dia melihat orang penyayang selalu sedia memberikan maaf

Orang penyayang itu pasti memiliki kebaikan hati dan selalu identik dengan pemaaf, pemakluman dan sifat-sifat terpuji lainnya. Ini menjadikan pelaku tidak masalah menyakitimu saat dia ingin atau semaunya dia, karena dengan sedikit alasan atau klarifikasi nantinya yang dibuat buat menyedihkan dan melemahkanmu sudah pasti membuat kamu mampu memaafkannya dan menerimanya kembali. Hal ini berkaitan dengan sifat egois yang berangkat dari kesadaran diri yang rendah dalam diri pelaku untuk menghargai orang lain.

Dia melihat orang yang sayang padanya hanyalah objek dari agendanya

Dia mendekatimu dan membawamu masuk ke kehidupannya karena memang ada agenda khusus atau suatu alasan agar jadi pijakan dia mencapai tujuannya saja. Dia tertarik pada perasaan baikmu dan karaktermu yang penyayang yang pasti suka menolong dengan ikhlas sebagai objek pemuasan dan pemenuhan kebutuhannya, sehingga membuatnya nyaman untuk mengeksploitasimu tanpa harus bertanggung jawab dan terikat rasa bersalah.

Dia memiliki luka masa lalu

Orang penyayang itu cenderung identik dengan sifat-sifat baik, seperti pengertian dan tentunya perasaan kasih sayangnya itu sendiri.

Pada beberapa orang, luka masa lalu bisa berkaitan dengan trauma dirinya yang tidak mendapatkan kasih sayang atau diabaikan validasi perasaan-perasaannya sewaktu kanak-kanak, seperti perasaan lelah dan capek sewaktu kanak-kanak dianggap selalu oleh orang tua sebagai perasaan lemah dan diremehkan, sehingga ketika dewasa dia malah membenci perasaan perhatian sebagai bentuk kasih sayang dari orang lain.

Dia mengira perhatian itu mungkin cara halus seseorang mengolok-olok dirinya yang ketahuan sedang lemah atau down. Padahal perasaan kelelahan itu normal dialami setiap individu, dan perhatianmu pada saat dia kelelahan itu adalah bentuk kasih sayang darimu, dan semua orang normal pasti menginginkan dan menyukai perhatian-perhatian itu.

Mari Membuat Batasan Yang Tegas!

Pentingnya memvalidasi perasaan-perasaan dirimu sendiri atas segala yang kamu lakukan, dan membatasi interaksi-interaksi kepada orang yang sudah terlalu sering tidak berbuat baik kepadamu, apalagi setelah dia mengetahui kamu menolongnya.

Semoga bermanfaat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun