Kesehatan mental adalah pembahasan yang sedang tren dan digalakkan di beberapa tahun terakhir ini. Tentu kita harus menyambut positif bahwa orang-orang mulai sadar kesehatan mental itu penting, dan dampaknya baik bagi diri sendiri maupun orang-orang terkasih di sekeliling kita.Â
Membersihkan diri dari segala trauma-trauma masa lalu, terutama inner child atau luka akibat pengasuhan, sangatlah penting bagi kita agar bisa terdetoks dari hubungan toxic, baik berperan menjadi pelaku maupun menjadi korbannya.
Manipulasi dan Inner Child
Orang yang gampang dimanipulasi adalah mereka yang mempunyai inner child atau luka pengasuhan. Kebanyakan inner child yaitu pengalaman masa kanak-kanak yang diacuhkan perasaannya, kurang diberikan perhatian oleh orang tua.
Pada beberapa orang tua narsisitik, mereka memang sengaja membagi anak-anak nya menjadi golden child atau anak emas dan scapegoat atau anak yang selalu dijadikan kambing hitam. Hal ini karena orang tua narsistik punya keinginan untuk terus melakukan kontrol, memelihara ego dan kekuasaan mereka dalam suatu rumah tangga. Tentu ini menyebabkan luka pengasuhan bagi masing-masing pembagian peran anak-anak narsistik, yang secara bawah sadar mereka bawa sampai dewasa dan akan sangat mungkin menarik pasangan narsistik lainnya yang menyiksa psikis mereka.
Bahkan pada tahap ujian yang menyedihkan bagi hidup manusia yaitu sejak anak-anak dijadikan alat untuk memuaskan nafsu dan eksploitasi seksual oleh orang tua atau pengasuhnya atau yang paling dekat dengan dia. Sudah banyak beredar berita-berita tentang kasus ini. Tentunya, tak terbayangkan sekompleks apa luka yang dibawa orang-orang yang ditakdirkan mendapatkan ujian hidup ini.
Luka-luka batin tersebut berkamuflase menjadi trauma-trauma yang akan dibawa si korban ketika dewasa. Yang secara langsung dan tidak langsung akan mempengaruhi cara mereka bertindak dan bertingkah laku.Â
Pada orang yang gampang dimanipulasi dikarenakan kurangnya perhatian sedari kecil, pada saat dewasa maka bersedia melakukan apapun untuk tetap mendapat kasih sayang dari si manipulator yang telah menciptakan ketergantungan kepadanya, padahal korban bukan disayang melainkan sedang dieksploitasi.
Membersihkan Inner Child Sebelum Menikah
Menikahlah dengan gentle yaitu ketika kamu sudah siap lahir dan batin. Apabila kamu belum selesai dengan urusan batinmu sendiri, sebaiknya jangan egois menikah.
Ada pula yang menikah karena alasan umur dan biologis. Namun, baiknya menikah dalam keadaan benar-benar siap atau bersedia menikah sambil mengajak pasangan untuk sehat batin bersama. Misalnya, mengikuti kelas-kelas meditasi bersama dan yang berkaitan dengan kesehatan mental lainnya.
Pada anak yang lahir dari keluarga toxic, yangmana kekerasan menjadi keseharian yang dilihatnya, tentu ini amat sangat berpotensi membawa kebiasaan toxic tersebut ke dalam rumah tangganya kelak. Dan ini sangat berpotensi juga membawa luka itu ke generasi anak-anaknya juga. Dan akhirnya rumah tangga toxic ini akan menjadi semacam lingkatan setan, terus menerus diwariskan dari generasi ke generasi.