Selanjutnya kita memasuki tempat bersejarahnya orang Tionghoa di Kota Atlas ini. Bangunan Sam Poo Kong ini cukup luas dan terdiri dari tiga kelenteng nan megah. Hal lain yang menarik dari tempat ini adalah adanya dinding dengan gambar sejarah dan tulisan batu yang kokoh.
Barangkali ada yang bisa menerjemahkan tulisan pada batu ini ? Hehe.
Menurut sejarahnya, kelenteng ini adalah tempat persinggahan dan pendaratan pertamanya Laksamana Cheng Ho yang merupakan seorang Muslim Tiongkok yang juga dikenal dengan nama Sam Poo.
Wah, menjelajahi tiap area kelenteng ini benar-benar mengingatkan saya dengan Masjid Cheng Ho yang pernah juga saya kunjungi di tempat kelahiran saya, Kota Palembang.
Untuk harga tiket memasuki area wisata ini bervariatif, berbeda harga pengunjung untuk area luar atau seluruh area kelenteng ini.
Museum Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT)
Selepas menghadiri sebuah acara di salah satu gedung dan menunaikan ibadah di Masjid Agung Jawa Tengah, saya bersama ibu hakim dan rekan menyempatkan diri mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang masih berada di kompleks masjid ini. Dengan berjalan kaki ditemani panasnya Kota Semarang cukup sebanding dengan apa yang kami dapati.
Dengan membayar satu tiket, memasuki museum ini, kami dimanjakan dengan diperlihatkan sejarah-sejarah perkembangan Islam di Jawa Tengah. Kemudian, perjalanan kami berlanjut naik ke menara setinggi 99 meter yang pintu masuknya berada di dalam museum ini.
Menara Al Husna