Semoga kita selalu dalam lindungan dan naungan Allah SWT. Aamiin.
Kalimat itulah yang pertama terucap dari mulut saya ketika akhirnya menyelesaikan series film ini. Total delapan episode sudah saya tonton.
Jujur, dari beberapa film yang pernah saya tonton, inilah film yang terberat. Netflix membawa saya seolah-olah memposisikan diri saya sedang memahami korban atas eksploitasi yang terjadi. Untungnya saya sudah dibekali beberapa pengetahuan terkait film ini dari Coach/Mentor saya, melalui sebanyak lima kali pertemuan kelas.
Tak lupa, apresiasi setinggi-tingginya kepada Netflix yang akhirnya berhasil menayangkan film ini. Kabarnya Netflix juga mengalami tuntutan dari salah satu sekte yang dibahas terkait penayangan film ini.
Film ini bukan hanya menayangkan rekonstruksi kejadian, wawancara pihak penegak hukum, wawancara saksi korban, tetapi juga dokumenter asli dari aktivitas empat sekte/kultus yang dibahas. File-file sebagai barang bukti nya pun diantaranya didapatkan langsung dari korban.
Saya menghabiskan waktu cukup lama istirahat tiap menonton film ini. Seingat saya, sampai 2-4 hari jeda tiap episode yang padahal hanya 40-an menit. Ada beberapa point yang saya ambil dari para korban yang akhirnya menjadi saksi korban yang berani mengungkap terang benderang kasus ini.
Percaya dan Ikuti Kata Hatimu
Kita semua pasti setidaknya pernah diajarkan point nilai-nilai yang baik dan perbuatan-perbuatan yang baik oleh orang tua, guru-guru di dalam sekolah kita. Dengan tiap individu mengamalkan nilai-nilai tersebut, diharapkan terciptanya kehidupan yang rukun, tenang, dan tentram, serta damai sentosa.
Ketika kamu melakukan sesuatu atau dianjurkan melakukan sesuatu oleh orang lain, yang sebenarnya dalam hati nuranimu berkata itu salah bahkan berdampak sakit pada orang tersebut, maka tinggalkan saja perbuatan atau aktivitas itu. Bahkan, block orang-orang sesat yang menganjurkan tersebut dalam kehidupanmu.
Seperti dalam film ini, Maple (saksi korban) sebenarnya sudah merasakan ada yang tidak beres dari aktivitas gereja JMS. Dia mengetahui sedikit standar nilai-nilai kehidupan yang baik. Namun, dia memilih mengabaikan hati nya dan terus melakukan aktivitas tersebut. Maple dieksploitasi dengan manipulasi oleh JMS.
Pada akhirnya, Maple mengikuti kata hatinya sehingga berhasil keluar dari JMS dan menjadi saksi korban yang turut aktif berpartisipasi dalam penyelidikan, akhirnya JMS pun diadili.