Hello! Its been awhile!
Kali ini saya akan membahas mengenai salah satu film Netflix yang di adaptasi dari buku Jenny Han, bagian akhir dari trilogi "To All the Boys" yaitu To All the Boys: Always and Forever.Â
Ketiga film ini mengangkat tentang kisah cinta Lara-Jean Covey (Lana Condor) dan Peter Kavinsky (Noah Centineo) dari first meet mereka hingga kisah cinta mereka di masa SMA yang diterjang dengan lika-liku. To All the Boys : Forever and Always menjadi kisah dimana mereka harus menghadapi masa depan yang menghantui mereka saat menjadi Senior di SMA mereka, Lara-Jean dan Peter berusaha untuk tetap bersama dengan masuk ke universitas yang Peter pilih, yaitu Stanford.Â
Film ini secara resmi keluar pada tanggal 12 Febuari 2021 di platform Netflix, nah pas banget berdekatan dengan Valentine nih! tetapi kalian tetap bisa menonton film ini bersama teman, pacar, bahkan nih bersama mama kalian kapan pun! karena juga menurut saya hari kasih sayang dapat kita rayakan setiap hari dengan spending time yang berharga.
Hey! Back to the topic! Kisah cinta tentunya kita rasakan tidak hanya manis-manisnya saja bukan? pasti juga di bumbui dengan percikan-percikan seperti adanya rasa marah, sedih kecewa dan masih banyak lagi yang mewarnai kisah cinta dua sejoli. Peter dan Lara-Jean juga pastinya merasakan hal tersebut.Â
Kisah kasih di SMA adalah masa yang paling indah jika diisi dengan orang-orang yang pas dalam menjalaninya, Seperti itulah Peter dan Lara-Jean, bahkan kalau dapat dikatakan mereka adalah BUCIN A.K.A Budak Cinta! intinya mereka tidak mau terpisah bahkan pada saat mereka menjadi mahasiswa, karena itu mereka merencanakan untuk masuk ke Stanford.Â
Lucky for Peter! dia diterima di Stanford sedangkan Lana-Jean tidak diterima di Stanford. Hal tersebut sempat membuat Lana-Jean menjadi sangat sedih dan sangat takut untuk memberitahu Peter tentang hal tersebut. But guess what? Lana-Jean di terima di UC Berkeley dan juga di NYU!
Hal tersebut sempat menjadi perdebatan bagi dirinya sendiri apakah dia harus masuk ke UC Berkeley atau NYU. Jika ia masuk ke UC Berkeley, bertemu dengan Peter yang di Stanford lebih mudah, bahkan setiap minggu mereka dapat bertemu tetapi jika ia masuk ke NYU jarak antara mereka sangat jauh.Â
Kesalahpahaman antara mereka berdua mulai muncul, mereka mulai dihantui dengan ketakukan yang mereka hindari yaitu long distance relationship atau LDR. Untuk pasangan yang sudah berpacaran, siapasih yang siap dengan LDR? bahkan Lara-Jean dan Peter tidak mau hal tersebut terjadi dengan mereka berdua. Study tour mereka ke New York membuat Lara-Jean merasakan love at the first sight dengan kota tersebut. Mereka berdua mencari jalan keluar demi hubungan mereka.