Mohon tunggu...
M Chozin Amirullah
M Chozin Amirullah Mohon Tunggu... Relawan - Blogger partikelir

Antusias pada perubahan sosial, aktif dalam gerakan mewujudkannya. Menghargai budaya sebagai bunga terindah peradaban. Memandang politik bukan sebagai tujuan namun jalan mewujudkan keadilan sosial. Tak rutin menulis namun menjadikannya sebagai olah spiritual dan katarsis. Selalu terpesona dengan keindahan yang berasal dari dalam. Ketua Gerakan Turuntangan, Mengajak anak muda jangan hanya urun angan tetapi lebih baik turun tangan. Kenal lebih lanjut di instagram: chozin.id | facebook: fb.com/chozin.id | twitter: chozin_id | Web: www.chozin.id

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Tangsel Memang Agak Laen

11 Desember 2024   11:00 Diperbarui: 11 Desember 2024   18:44 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (KOMPAS.com)

Sebenarnya lama ingin menuliskan soal ini, tapi sayangnya sering tertunda. Sampai kemudian, hari ini, kendaraan saya sendiri terperosok demi menghindari gesekan dengan mobil dari arah berlawanan pada jalan yang menyempit. Manusia memang begitu, baru memerlukan diri untuk bicara setelah mengalaminya.

Saya kira di Tangerang Selatan (Tangsel) banyak yang seperti saya, lama memendam rasa kesal melihat 'ketidak--senonohan' penggalian jalan-jalan oleh adanya proyek selokan di Tangsel.

BTW, saat sedang menuliskan ini, tiba-tiba saya juga melihat ada sebuah truk barang yang rodanya kejeblos selokan. Kejadian itu adalah yang kedua setelah yang menimpa mobil saya. Jika mobil saya terperosok, truk itu bukan sekedar terperosok tetapi salah satu rodanya kejeblos ke dalam selokan karena melewati beton penutup selokan yang sudah jadi tetapi ternyata strukturnya tidak kuat. Saya yakin kejadian sejenis sering terjadi di sekitaran pinggir jalan di Tangsel.

Tangsel memang agak lain, menggali selokan untuk mengalirkan limpahan air hujan justru dilakukan di musim hujan. Aneh kan? Alih-alih melancarkan limpahan air mengalir, galian-galian itu justru memampetkan sistem saluran dan gundukan tanah bekas galiannya sangat mengganggu pengguna jalan.

Ada beberapa hal yang mestinya menjadi perhatian. Pertama, gara-gara proses galian yang berlangsung berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan menyebabkan kemacetan luar biasa.

Proses penggalian dengan mesin berat, penumpukan material bangunan dan hasil galian di pinggir jalan, lalu-lalang loading-unloading barang cukup menyita badan jalan, bahkan kadang hampir separuhnya. Konsekuensinya, jalanan macet panjang mengekor dikarenakan harus antri oleh jalan yang hanya berfungsi satu lajur.

Kedua, tumpukan material bekas galian berupa tanah lempung, jika terkena panas berdebu dan jika terkena hujan menjadi licin luar biasa. Kecelakaan sering terjadi apalagi pada saat musim hujan karena ban kendaraan tergelincir oleh permukaan jalan yang licin oleh tanah lempung. Kecelakan ini tak jarang menyebabkan fatal.

Ketiga, penggalian itu kadang tak tuntas. Saat bertemu dengan tiang listrik atau tiang kabel telepon, mereka masih membiarkan saja saluran itu dibuat tetap pada jalur tiangnya sehingga saluran di dalamnya sebenarnya menyempit.

Ini mengakibatkan jika ada aliran air hujan yang masuk ke saluran tersebut masih saja tersumbat sehingga tetap saja masih ada genangan jika hujan lebat.

Belum lagi kabel-kabel internet yang terganggu akibat penggalian tersebut, pasti banyak pelanggan internet yang tiba-tiba putus jaringannya.

Pertanyaan masyarakat awam, kenapa penggalian selokan-selokan itu harus dilakukan di bulan-bulan menjelang akhir tahun? Atau sudah menjadi rahasia umum, karena alasan demi mengejar target serapan anggaran APBD? Tapi kenapa hal ini berlangsung saban tahun?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun