Jakarta tentu sudah tidak asing lagi dengan ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara atau yang lazim dikenal dengan Bang Japar.Ya, organisasi akar rumput ini berdiri pada tahun 2017 ketika momentum Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta (Pilkada DKI Jakarta).Â
MasyarakatTentu kita ingat pada Pilkada DKI Jakarta 2017 kala itu  diikuti oleh tiga pasangan Cagub dan Cawagub, diantaranya yaitu Agus Harimurti Yudhoyono berpasangan dengan Sylviana Murni (AHY-Sylvi), Anies Rasyid Baswedan berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno (Anies-Sandi) dan pasangan petahana Basuki Cahaya Purnama dengan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Jarot).
Pertarungan Pilkada Jakarta 2017 yang  berlangsung sangat sengit dan alot tersebut, tak ayal lagi membuat suhu politik Jakarta kala itu begitu menghangat sehingga banyak memantik pertikaian dikalangan internal. Pilkada Jakarta 2017 yang berlangsung dua putaran itu telah mengerucut menyandingkan pasangan Anies-Sandi  vis a vis  dengan pasangan Ahok-Djarot, yang menghasilkan kemenangan pasangan Anies-Sandi dengan perolehan suara 57,96%. Segenap warga DKI Jakarta sepenuhnya memberikan mandat kepada pasangan Anies-Sandi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Guys, ditengah hangatnya iklim politik Jakarta  yang begitu menghangat kala itu, Bang Japar lahir sebagai salah satu ikonik perlawanan warga Jakarta terhadap rival politiknya. Sudah bukan rahasia umum bahwa rival politik pasangan petahana didukung oleh pemodal besar atau sering disebut dengan Sembilan Naga.Â
Pun karena memiliki modal yang begitu signifikan, Sembilan Naga ini dikhawatirkan akan menggunakan kekuatan uangnya untuk memobilisasi massa pemilih dan membeli suara. Ada ketakutan secara massif di kalangan akar rumput Jakarta bahwa mereka akan kehilangan rumah dan keluarganya jika pasangan petahana yang  didukung oleh Sembilan Naga itu menang, pasalnya santer bagi kalangan masyarakat arus bawah saat itu mereka akan kehilangan rumah dan perkampungan karena akan digusur dan dikonversi menjadi mall dan apartemen.
Bagaikan gayung yang bersambut, kehadiran Bang Japar telah melakukan upaya konkrit. Bang Japar dengan aksi nyatanya turun ke lapangan secara langsung untuk melakukan pengorganisasian serta pengawalan ke sejumlah titik TPS-TPS yang disinyalir akan didrop oleh para pemilih dadakan serta menghalau penyebaran sembako-serangan fajar, yang biasanya dilakukan sehari atau menjelang pemilihan.
Tumbuh dan kembangnya Bang Japar hingga sampai saat ini tentunya tak lepas dari peranan tangan dingin seorang Fahira Idris sebagai pelopornya. Ditengah kesibukannya sebagai anggota DPD RI, perempuan tangguh yang mengantongi 745.841 ribu suara dalam Pemilu 2024 yang lalu ini memimpin sendiri ormas Bang Japar hingga kini Bang Japar telah menapaki usia yang ke-7 tahun. Â
Kehadiran Bang Japar kini bukan hanya ada di Jakarta saja, tetapi sudah mulai berkembang di tempat tempat lain seperti di Banten, Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor, Yogyakarta, Solo dan Sumatera Selatan serta beberapa tempat lainnya.
Saya turut mengucapkan, Selamat Milad yang ke-7 tahun untuk ormas Bang Japar. Menjelajahi ruang dan waktu selama tujuh tahun bagi sebuah ormas bukanlah hal yang mudah, tentunya banyak dinamika yang telah dilalui. Semoga Bang Japar semakin dicintai oleh segenap warga Jakarta dan konsisten mengabdi untuk Jakarta dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan bagi semua. Pun demikian, selamat dan sukses teruntuk  Ibunda Fahira Idris atas kepemimpinannya serta peran-peran kolektif untuk kemaslahatan umat. []
Artikel-artikelku yang lain dapat dibaca di sini ya... :