Pada hari Rabu 11 Oktober 2023 yang lalu, alhamdulillah saya menghadiri 40th Anniversary Simposium by International Islamic University Alumni Association di Kuala Lumpur, Malaysia. Simposium yang berlangsung selama dua hari itu diisi oleh berbagai kalangan publik negeri jiran, salah satu yang menjadi pembicara adalah mas Anies Baswedan.
Kebetulan pada forum itu saya bersua dengan rekan-rekan sesama aktivis organisasi "ekstrakulikuler" mahasiswa kala itu. Oh iya, kurun waktu tahun 2009-2011 pada waktu itu saya adalah Ketua Umum PB HMI (MPO), kami memiliki partner organisasi kemahasiswaan dari berbagai negara. Salah satu yang paling dekat adalah dengan organisasi kemahasiswaan di Malaysia yaitu Persatuan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia (PKPIM), dan salah satu perintis organisasi ini adalah Dato’ Seri Haji Anwar bin Ibrahim yang kini merupakan Perdana Menteri Malaysia.
Seolah reuni dan mengenang pada masa-masa itu, Forum “The 7th Gathering of Union of Islamic World Students” di Yogyakarta yang pernah dihelat ketika saya menjadi Ketua Umum PB HMI (MPO) selama tiga hari pada dua belas tahun lalu itu turut mengantarkan saya berjumpa kembali pada siposium ini dengan mantan ketua dan pengurus PKPIM yang seangkatan dengan saya waktu itu. Namanya Moh. Faisal bin Abdul Azis, Fahmi Samsudin dan Khairul Anwar.
Sekarang rekanan-rekan saya sedang menjalankan amanah memimpin organisasi kepemudaan terbesar di Malaysia yaitu Angkatan Belia Islam Malaysia atau ABIM. Guys, FYI PKPIM dan ABIM ini adalah salah satu jenjang perkaderan kepemimpinan di Malaysia, biasanya para pemimpin politik Malaysia lahir dari dua organisasi tersebut.
Dulu HMI, PII dan PKPIM dan berbagai organisasi kemahasiswaan dari Singapora, Thailand, Brunei, Cambodia, dan Myanmar selalu rutin bertemu dan membentuk forum bernama Persatuan Pelajar Islam Asia Tenggara (PEPIAT) di mana saya dulu juga menjadi salah satu presidumnya. Saat menggawangi PEPIAT itulah kami sering melakukan perjalanan antar negara untuk pertemuan. Saat-saat itu pula saya pertama kali berinteraksi langsung dengan Pak Anwar. Pak Anwar selalu care dengan organisasi ini. Bahkan pertemuannya di Malaysia, kami selaku pengurus PEPIAT ketika menginap difasilitasi oleh beliau.
Malaysia beruntung memiliki pemimpin yang berlatar belakang aktivis mahasiswa yang memiliki litetrasi bacaan yang luas, aktivitas dan jaringan luas serta keberpihakan yang jelas kepada yang mustadhafien. Nah, kini tinggal Indonesia. menunggu saatnya dipimpin oleh sosok yang memiliki latar belakang aktivis yang peduli pada nasib kaum lemah bangsanya. []
Yuk Baca artikel-artikelku yang lain di sini... :
Berkunjung ke Pondok Pesantren Babussalam di Cimanggu Cilacap