Mohon tunggu...
M Chozin Amirullah
M Chozin Amirullah Mohon Tunggu... Relawan - Blogger partikelir

Antusias pada perubahan sosial, aktif dalam gerakan mewujudkannya. Menghargai budaya sebagai bunga terindah peradaban. Memandang politik bukan sebagai tujuan namun jalan mewujudkan keadilan sosial. Tak rutin menulis namun menjadikannya sebagai olah spiritual dan katarsis. Selalu terpesona dengan keindahan yang berasal dari dalam. Ketua Gerakan Turuntangan, Mengajak anak muda jangan hanya urun angan tetapi lebih bauk turun tangan. Kenal lebih lanjut di instagram: chozin.id | facebook: fb.com/chozin.id | twitter: chozin_id | Web: www.chozin.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selamat Jalan Relawan Andalan, Wahid Ahmad

24 Juli 2023   16:50 Diperbarui: 24 Juli 2023   17:34 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Dokumen Pribadi chozin.id

Malam itu, beberapa kali missed call masuk ke HP saya dari seorang relawan mbak Sri, lengkapnya adalah Sri Maryati, yang merupakan salah seorang relawan dedicated sejak Pilkada DKI 2017 lalu yang selalu setia mendukung Anies Baswedan. Akhirnya saya call back, di ujung telepon Mbak Sri sesunggukkan Mengabarkan bahwa Mas Wahid telah dipanggil oleh-Nya.

Diantara para relawan Anies, mungkin tak banyak yang kenal namanya. Tapi bagi relawan yang bergabung sejak 2017, pasti mengenal namanya. Orangnya pendiam, tak banyak bicara, tapi banyak kerja. Saat musim Pilkada dulu, mas Wahid Ahmad bergabung di relawan Pendopo Brawijaya yang mengkomandani Rambug Rabuan. Saat ini almarhum juga menggawangi Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI) bersama Mas Untoro Haryadi dan Mas Raharja Waluya Jati untuk mendorong Anies Baswedan memimpin Indonesia.

Kami menyaksikan mas Wahid-panggilan akrabnya- merupakan sosok yang tak kenal lelah melayani, menyambangi, dan bahkan kenyelenggarakan acara untuk relawan. Sifatnya yang tawadhu menjadikan siapa saja nyaman berinteraksi dengan mas Wahid. Jika relawan seringkali segan berbicara dengan orang-orang yang sudah punya nama besar, maka tidak demikian dengan mas Wahid. Setiap orang yang bertemu dengannya pasti akan merasa tune-in dan tak merasa being intimidated.

Dan satu lagi, mas wahid adalah asli santri. Meskipun jarang menampakkan simbol-simbol kesantriannya, sebagai keturunan Madura dan dari keluarga pesantren, nilai kesantrian mas Wahid tak diragukan. Beberapa kunjungan ke pesantren-pesantren Jawa Timur dan Madura tak lepas dari peran mas Wahid yang memang memiliki jaringan luas di sana. Selain santri, mas Wahid juga lulusan Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta.

Tanggal meninggalnya almarhum mas Wahid bertepatan dengan tahun Baru Islam 1 Muharram 1445H, atau betepatan dengan 19 Juli 2023M. Bulan Muharram atau yang sering diperingati dengan Assyura adalah bulan dimana Allah menciptakan mahluk-mahluknyNya, serta bulan dinama para nabi mendapatkan cobaan dan kemudian mendapatkan kemenangannya. Insya Allah, kepergian mas Wahid adalah kemenangan atas apa yang telah diperjuangkannya. Kepergian mas Wahid tidak akan sia-sia, sebab ia telah mengkader relawan-relawan lain sebagai penerus perjuangannya.

Mas Wahid meninggal di saat bertugas di kantor relawan SKI (Sekretariat Kolaborasi Indonesia) di bilangan Benhil, Jakarta Pusat. Semalam sebelum berpulang ke pangkuan ilahi, almarhum masih mengikuti rapat dan bahkan melayani relawan yang ingin diskusi dengannya. Umur memang sudah ada yang punya, kita tidak bisa menakar dan bahkan menundanya. Allah-lah Sang pemilik umur. Innalillahi wainna ilaihirojiuun. Allahhummaghfirlahu warhamhu wa'aafihi wa'fuanhu. Kami melepas jenazah berada dari IGD RSAL Mintohardjo Bendungan Hilir, Jakarta Pusat pukul 23.00 WIB dan diberangkatkan ke Pamekasan Madura, untuk dimakamkan esok harinya.

Kami bersaksi bahwa Mas Wahid adalah sosok pejuang dan berhati mulia. Semoga segala kebaikaannya menjadi kendaraan menuju Syurga-Nya. Semoga keluarga yang ditinggalkannya mendapat kekuatan dan anak-anak yang ditinggalkan bisa meneruskan perjuangannya. Selamat jalan, kawan!. []

Baca artikel-artikelku yang menarik di sini, yuks... :

Bahagiaku, Bahagiamu Jua: Ceritaku Melepas Mudik Bersama Warga Kaliadem oleh Turuntangan

Kartini, Pijar Warisanmu Turut Menerangi Langkah Kaoem Poeteri Pribumi Hingga Kini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun