Apa yang sekarang kita sebut sebagai pahlawan, pada hakikatnya mereka adalah relawan. Saat berjuang mati-matian memerdekakan negeri, tentu tak pernah menyebut dirinya sebagai pahlawan, bukan? Kitalah, generasi yang menikmati perjuangannya, memberinya sebutan sebagai pahlawan. Mereka hanya menyebut dirinya sebagai relawan.
Siapakah relawan? Mereka adalah orang-orang yang karena ketajaman hati nurani bergerak memelopori perubahan. Mereka bergerak bukan karena tawaran menjadi kaya raya atau duduk dalam singgasana. Mereka tergerak karena tak tahan melihat eksploitasi dan penindasan, dan bergerak karena ingin agar sesama manusia pada hakikatnya adalah setara, dan oleh sebab itu harus merdeka.
Siapakah relawan masa kini? Mereka adalah anak-anak muda, yang karena kepekaan hati nuraninya, tergerak ikut turun tangan menyelesaikan persoalan-persoalan di sekitarnya.Â
Mereka belum tentu seorang/sekumpulan hartawan yang hidup dalam keserbaketercukupan, mereka belum tentu pemilik jabatan yang sekelilingnya penuh dengan kawalan, mereka belum tentu publik figur yang hari-harinya penuh dengan tepuk tangan ataupun selebritas yang tiap postingannya mendatangkan iklan dan cuan. Mereka adalah orang-orang yang melakukan pergerakan demi perubahan.Â
Mereka adalah orang-orang yang gandrung kepada kebenaran dan mengedepankan aksi-aksi kemanusiaan. Mereka bisa siapa saja, bisa yang sedang dikenal namanya bisa juga yang sedang bekerja dalam diam.
Relawan adalah mereka-mereka yang sedang bekerja untuk sesama tanpa iming-iming harta ataupun takhta. Mereka bekerja karena nuraninya mendorongnya memberikan darma.
Selamat Hari Relawan Internasional. Relawan kini adalah pahlawan masa depan.
Pejuang bukan? Hadapi!!Â
M Chozin Amirullah, Ketua Gerakan TuruntanganÂ
Baca tulisan lainnya yuk: