Sudah lama mendengar dari seorang kawan tentang rumah sejarawan kondang itu, rumahnya unik, etnik, asri, dan banyak pepohonan bahkan sampai ke dalam relung-relung rumahnya. Banyak pohon? "Wow... suatu saat aku harus menyempatkan diri ke rumahnya", kataku. Aku memang suka tanaman, aku menanam berbagai jenis tanaman di lingkungan rumahku. Aktivitas rutin pembuka hariku setelah ibadah pagi adalah berinteraksi dengan tanaman: menyiram, memupuk, menyiangi, memangkas dan menatanya.
Akhirnya, kemarin kesempatan itu datang, dengan tanpa direncana jauh-jauh hari sebelumnya. Begitu dadakannya, hingga saya bahkan sampai rumah tersebut lebih dahulu dari pada tuan rumahnya. Kebetulan kami sedang merencakan 'sesuatu' tentang program penyelamatan lingkungan di sekitaran sungai Ciliwung. Secara dadakan kami meutuskan untuk melakukan rapatnya di rumahnya JJ Rizal. Jadilah kami datang ke rumahnya untuk rapat. Tuan rumah sendiri malah sedang ada kegiatan di luar, akan tetapi karena salah satu yang akan rapat memang terbiasa tinggal di rumah itu maka kami rapat di situ meski tuan rumahnya belum datang.
Rumah itu memang asri, berbagai jenis tanaman berada di segala sisi lingkungan rumah. Bukan hanya di lingkungan luar rumah, bahkan di dalam rumah juga ada tanaman. Mulai dari tanaman meninggi, tanaman menempel, hingga tanaman menjalar. Kata tuan rumah JJ Rizal, kenapa dia memiliki koleksi demikian banyak tanaman? Karena dia mensyaratkan setiap mahasiswa yang akan wawancara dia untuk membawa tanaman.
Selain tanaman, rumah itu penuh buku, ada koleksi ribuan buku -- utamanya buku sejarah -- yang tersebar mulai dari lantai dasar sampai lantai empatnya. Sebagian buku juga teronggok dalam jumlah banyak dengan judul yang sama, mirip seperti digudang, karena memang rumah tersebut menjadi rumah buat sebuah penerbitan buku: Komunitas Bambu.
Berada di lingkungan rumah JJ Rizal sangat tenang dan menyenangkan. Tak perlu AC untuk mendinginkan rumah tersebut, karena tanaman dan jendela ada di berbagai sisinya. Terima kasih JJ Rizal yang sudah memberikan kesempatan berkunjung dan menemani kami ngobrol hingga hamper tengah malam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H