Jadwal keberangkatan kereta api biasanya lebih jelas dan lebih tepat waktu, bila dibandingkan dengan bus. Disamping itu, perjalanan menggunakan kereta api memungkinkan kita untuk tetap saling berinteraksi dengan mudah karena posisi duduk yang saling berhadap-hadapan. Plus, dalam kereta api dimungkinkan bisa berjalan-jalan untuk mengurangi kebosanan duduk. O ya, usahakan untuk menggunakan kereta api kelas ekonomi ! Selain lebih murah, kereta api ekonomi akan melatih militansi kader dan memungkinkan kita untuk interaksi dengan kondisi sosial bangsa sesungguhnya.
Pembelian tiket sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari dengan memesan secara khusus ke stasiun. Kebiasan kita selama ini adalah untuk melakukan sesuatu dengan mendadak dan tergesa-gesa. Seringkali kita harus berlari-lari mengejar kereta api yang akan berangkat gara-gara kita tidak membuat planning yang bagus dalam membeli tiket perjalanan kita. Oleh karena itu, kepastian jumlah yang ikut mutlak diperlukan agar kita bisa membeli tiket beberapa hari sebelum keberangkatan.
Bekal makanan yang kita bawa dari rumah juga perlu dipikirkan mengingat biasanya harga makanan di stasiun dan kereta lebih mahal. Saya kira, merupakan sebuah ide yang baik jika komisariat memasak beberapa jenis makanan yang dibawa ketika dalam perjalanan untuk di makan bersama. Suasana makan bersama dalam kereta akan menyuguhkan nuansa keakraban tersendiri bagi anak-anak komisariat bukan?.
Jangan lupa juga, selama dalam perjalanan pastikan bahwa kita selalu memberikan up-date informasi kepada alumni yang akan kita jadikan tujuan pertama. Kita bisa secara periodik mengirim SMS kepada alumni yang bersangkutan mengenai situasi perjalanan, sudah sampai mana perjalanan, dan sebagainya. Update informasi ini akan berguna bagi alumni yang dituju untuk memperkirakan waktu tiba (dan waktu penjemputan, jika aka dijemput), dan persiapan makanan yang perlu disediakan. Selain itu, udatting perjalanan juga akan memberikan kesan akrab dengan alumni, meskipun barangkali belum pernah ketemu sebelumnya.
Sesampainya di kota yang dituju, pastikan bahwa kita benar-benar turun pada stasiun yang dituju. Jangan malu-malu untuk bertanya pada kondektur atau orang-orang di sekitar mengenai posisi rombongan. Pastikan juga, begitu sampai di stasiun untuk menelepon alumni yang dituju untuk mengabarkan bahwa perjalanan sudah sukses dan aman. Jika tidak ada penjemputan (biasanya alumni tidak akan menjemput ke stasiun, untuk memberika kesempatan mempelajari angkutan kota yang bersangkutan), pastikan kita mengikuti petunjuk dari alumni atau teman yang sudah berpengalaman dalam memilih jenis dan nomor angkutan kota yang akan kita tumpangi. Jangan segan-segan untuk menjadi "cerewet" kepada kepada kernet atau sopir, demi mendapatkan angkutan yang pas dan harga yang wajar.
Dan terakhir, begitu sampai di salah satu rumah alumni, jangan lupa untuk segera mandi karena biasanya tubuh kita menyebarkan bau yang tidak sedap akibat dari perjalanan jauh kita. Mandi juga akan menyegarkan badan sehingga kita lebih siap untuk beramah-tamah dengan orang.
Tahap III: Di Lokasi Muhibah
Setalah beramah tamah dengan tuan rumah (alumni yang ditempati), jangan lupa untuk menyampaikan dengan jelas apa dan mengapa tujuan kita melakukan muhibah. Kita tunjukan pada alumni rencana detail kita yang telah kita susun dari komisariat. Meskipun ada peluang perubahan, adanya rencana yang detail dan sistematik akan memberikan impressi yang bagus terhadap alumni. Adanya rencana perjalanan yang bagus akan menunjukkan bahwa muhibah kita well-managed. Alumni akan senang jika mengetahui adik-adiknya punya rencana yang rapih dalam perjalanan. Setelah menyampaikan rencana, jangan lupa juga untuk meminta saran-saran mereka dalam muhibah. Sampaikan bahwa rencana tersebut dibuat ketika di komisariat, sehingga tidak menutup kemungkinan ada kekurangan. Oleh karena itu saran dari alumni juga dibutuhkan. Siapa tahu, alumni punya teman yang juga alumni komisariat yang namanya tidak masuk dalam daftar alumni di komisariat.
Pastikan pula, selama di rumah alumni, kita tidak hanya bercakap-cakap dengan alumni. Kita juga perlu berinteraksi dengan seluruh anggota keluarganya, dan jika perlu para pembantunya. Jangan segan-segan untuk membantu pekerjaan rumah alumni, misalnya membantu mempersiapkan makanan, menjaga anaknya, dan bersih-bersih. Jika kita bisa membangun hubungan yang akrab dengan seluruh anggota keluarga, maka di masa yang akan datang jalinan hubungan komisariat dengan alumni  bukan hanya dengan alumni yang bersangkutan, akan tetapi juga berkembang kepada anggota keluarganya.
Jangan lupa juga untuk menyodorkan beberapa hasil karya komisariat berupa terbitan-terbitan komisariat, foto-foto masa lalu dan masa kini, dan sebagainya. Jadi kita harus merubah paradigma selama ini: begitu ketemu alumni langsung menyodorkan proposal. Kita musti lebih smart dalam mengambil hati para alumni agar memberikan perhatian ke komisariat. Ingat, tujuan kita bukan merogoh kantong alumni, akan tetapi hati alumni. Maksudnya, bukan bararti kita tidak boleh menyodorkan proposal ke alumni, akan tetapi sebelum menyodorkan proposal, tunjukanlah hasil karya komisariat dulu kepada mereka. Setelah alumni tahu hasil karya anak-anak komisariat, biasanya tanpa perlu diminta mereka juga akan memberikan donasinya kepada komisariat. Bagi para alumni, sumbangan kepada komisariat sudah merupakan bagian inheren dari pertemuan mereka dengan kader-kader komisariat.
Dalam satu kota biasanya tidak hanya terdapat satu alumni saja. Kadang kendala keterbatasan waktu dan sarana transportasi menjadi hambatan tersendiri untuk bisa bersilaturahmi ke alumni satu per-satu. Oleh karena itu perlu dipiirkan strategi yang jitu agar muhibah bisa berjalan dengan efisien. Misalnya, jika kota tersebut adalah kota besar seperti Jakarta, pembagian peserta muhibah ke beberapa divisi biasanya cukup menjadi solusi. Jika jumlah peserta muhibah banyak, maka bisa dibagi ke beberapa kelompok dan masing-masing kelompok punya tugas untuk mendatangi alumni yang berbeda-beda.