Kata Redi, dirinya bersama pengurus seangkatannya seperti Junianto dan yang lainnya menggalakkan program Muhibah Alumni karena terinspirasi oleh pengalaman dirinya waktu awal masuk HMI. Waktu itu, ia diberi tugas oleh seniornya di HMI untuk mencari dana ke alumni-alumni di Jakarta. Dengan muka tembok ia datang dari satu pintu ke pintu lainnya menawarkan proposal meminta sumbangan. Ia terkesan oleh sambutan para alumni yang luar biasa. Dari situ dirinya tidak saja pulang mendapatkan dana, tetapi yang jauh lebih terkesan adalah pengalaman interaksi dengan alumni yang sudah sukses.
"Pengalaman bertemu dengan alumni yang sukses di berbagai profesinya masing-masing menjadikan saya memiliki proyeksi tentang masa depan saya. Saat kuliah, saya sudah bisa punya gambaran nanti setelah lulus model karir seperti siapa yang ingin saya tempuh", jelasnya.
Dari situlah kemudian, ketika dirinya mendapat amanat sebagai ketua komisariat, dia membuat program yang diberi nama Muhibah itu. Menanggapi tentang manfaat Muhibah ini, pembicara berikutnya yaitu Mulyanto Darmawan memberikan pemaknaan sebagai berikut: Intinya adalah silaturahim dan komunikasi. Semakin banyak silaturahim maka pengalaman dari orang lain yang bisa diserap semakin banyak. Demikian, silaturahim akan memperluas jaringan kita. Sementara komunikasi merupakan saran untuk menembus dan merawat jaringan sulaturahim itu.
Mas Mul, panggilan akrab Mulyanto, adalah seniornya Redi di HMI. Dialah yang waktu itu 'menyuruh' Redi untuk pergi ke Jakarta menggalang dana. Â "Jika dulu Mas Mulyanto tidak menyuruh saya mencari dana ke alumni-alumni, saya juga tidak mungkin punya ide membuat program Muhibah itu", kata Redi. Tiga generasi hadir berbicara, satu inspirasi terjadi oleh adanya suatu program, yang program itu lagi jarena terinspirasi adanya kegiatan dalam program sebelumnya. Intinya malam itu kami saling terinspirasi dan menginspirasi. Sesunggunya kita hidup dari inspirasi. Gagasan muncul karena inspirasi, cita-cita tumbuh karena inspirasi, dan inspirasi jugalah yang menjadikan seseorang berani untuk mewujudkan cita-cita itu.
Penulis:Â
M Chozin Amirullah, alumnus HMI Komisariat Pertanian UGM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H