[All photos by Dwie Guntoro]
Sebagai sebuah komunitas alumni sebuah kampus di Amerika, kami disatukan oleh ikatan emosional sama-sama pernah mengenyam pengalaman hidup di sebuah kampung di Amerika bernama Athens, di negara bagian Ohio. Tak lebih dari itu. Ikatan kami sangat kultural dan jauh dari arean profesional. Kegiatan kami, kumpul-kumpul, ketawa-ketiwi, ngobrolin romansa kehidupan masa lalu di kampung Athens, kadang sharing aktivitas terkini sedikit. Tak lebih dari itu.
Ikatan-ikatan alumni lainnya, yang kadang sampai mengurusi ke jejaring kerja dan bahkan politik. Tapi kami tidak, ikatan sepenuhnya kami batasi pada ikatan kekeluargaan para sesama jebolan Ohio University, beserta keluarga dan handaitaulannya. Tak lebih. Secara internal kami sering menyebut diri dengan nama Ohio Mafia Indonesia, justru untuk menegasikan diri dengan istilah jaringan Mafia Berkeley yang terkenal itu. Kami menyebut istilah 'mafia' pada komunitas kami sebagai cara menertawakan istilah itu, untuk lucu-lucuan saja. Kami adalah 'mafia' yang anti mafia.
Selain itu, kami juga sering saling memanggil konunitas kami dengan istilah gerombolan 'Kucing Garong' (meminjam judul lagi dandut yang sempat populer di Pantura). Juga dalam rangka membuat lucu-lucuan mengenai persahabatan dan kekeluargaan kami, sesama ex-Ohio yang ada di Indonesia. Istilah itu sebenarnya muncul dari icon kampus kami yang dilambangkan dengan kucing Bobcat. Ya, istilah untuk menyebut warga kampus Ohio University adalah Bobcats. We are Bobcats alumni, kami alumni kucing garong.
Leveraging Aktivitas
Semenjak acara kumpul-kumpul buka bersama bulan puasa lalu, seperti ada keinginan lebih dari komunitas kami. Tidak ingin hanya sekedar ketawa-ketiwi, cerita kenangan masa lalu, dan nge-gosip sana-sini; kami ingin lebih dari itu. Ya, kami ingin berbuat lebih. Maka, kami sepekat pada pertemuan selanjutnya adalah membahas bagaimana komunitas alumni Ohio di Indonesia bisa lebih kontributif secara sosial. Toh,...sebagian besar dari kami sudah banyak yang ter-entas-kan dikarenakan pernah mendapat beasiswa dan 'makan bangku kuliah' di Ohio. Maka kami ingin membayar balik, bayar balik hutang pendidikan kami. Caranya, dengan memberikan kontribusi sosial secara nyata, termasuk mengentaskan saudara-saudara sebangsa kita yang belum mentas.
Maka, selesai lebaran, seiring dengan acara halal bihalal, kami menyelenggarakan pertemuan lagi. Tentu yang dimaksud pertemuan bukan resmi dan serius sebagaimana pertemuan-pertemuan lainnya. Pertemuan ala alumni Ohio adalah kongkow-kongkow bareng, bawa anggota keluarga, mengungsi di sebuah pegunungan untuk piknik.
Beruntung juga kami punya Pak Ishadi SK, Pak Komisaris TransTV tersebut adalah alumni Ohio yang kebetulan punya villa nganggur. "Silahkan, kalian bisa pakai sepuasnya", katanya. Villa tersebut terletak di Cimetali, Sukabumi Jawa Barat. Tanggal 23-24 Agustus 2014, beberapa gerombolan keluarga Kucing Garong iring-iringan menembus kemacetan membelah Bogor dan berhenti di Sukabumi.
Tempatnya benar-benar asyik, asri dan damai! Cocok buat tempat peristirahatan, apalagi pacaran. Lokasinya berhadapan dengan lembah, sawah, dan pemandangannya tersambung dengan pegunungan. Pak Ishadi tidak menyewakan tempat tersebut. Jadi, gak boleh buat pacaran yach! Beliau hanya menggunakan untuk keperluan pribadi atau kolega saja. Maka, kami seperti mendapatkan privelege memakai villa tersebut sepuasnya. Kami menginap selama dua hari, beserta keluarga kami masing-masing.
Tentu saja, acara terbesar kami adalah bersenang-senang, memerdekakan diri dari penatnya Jakarta. Tetapi disela-sela itu, kami masih sempatkan untuk  membahas rencana program sosial yang memungkinkan dilaksanakan oleh komunitas alumni Ohio di Indonesia, komunitas para kucing garong Indonesia.
Saya mengumpan diskusi dengan menyampaikan bahwa sebenarnya komunitas alumni Ohio sudah pantas untuk bersama-sama melakukan aksi sosial kongkret. Dan itu pernah kita lakukan! Komunitas alumni Ohio di Indonesia pernah punya pengalaman mengumpulkan dana membantu korban bencana letusan gunung Merapi di Jogja. Bukan hanya bencana di Jogja, kami juga pernah berkali-kali sukses fundrising untuk tsunami Aceh, gempa Padang, Tasikmalaya, dan sebagainya. Komunitas alumni Ohio Indonesia hampir tidak pernah absen untuk bertindak cepat ketika terjadi bencana di manapun di Indonesia. Di luar bencana, kami juga pernah 'bantingan' sejumlah uang untuk dikirimkan kepada anak-anak dari petani binaan salah satu alumni Ohio di kawasan gunung Rinjani, NTB.