Mohon tunggu...
Choliyah Sari
Choliyah Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Choliyah sari, mahasiswi Universitas Negeri Semarang dengan program studi Pendidikan Bahasa Inggris. Memiliki ketertarikan pada kegiatan journalling, menggambar dan menyanyi. Sari lahir di Wonosobo, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemeliharaan Sanitasi Vihara dan Masjid Sebagai Bentuk Eratnya Toleransi Antar Umat Beragama di Desa Tempuran, Temanggung

24 Juli 2024   18:31 Diperbarui: 24 Juli 2024   18:42 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TEMANGGUNG -- Tim Unnes Giat 9 Desa Tempuran melaksanakan kegiatan pemeliharaan sanitasi di rumah ibadah umat Islam dan Buddha yakni Masjid Nurul Huda dan Vihara Eka Sasana Surya yang dilaksanakan selama dua hari yakni pada Hari Jumat tanggal 5 dan 19 Juli 2024. Kegiatan tersebut merupakan perwujudan dari kerukunan beragama yang telah dipraktikkan selama bertahun-tahun oleh penduduk Desa Tempuran.

“Kegiatan ini selaras dengan program kerja wajib yang dicanangkan oleh tim pusat Unnes Giat 9, yakni Bakti Desa” Ujar Aurel, selaku ketua tim Unnes Giat 9 Desa Tempuran.

Pengelapan kaca oleh anggota UNNES GIAT 9 Desa Tempuran (Dokumentasi Pribadi)
Pengelapan kaca oleh anggota UNNES GIAT 9 Desa Tempuran (Dokumentasi Pribadi)

Pelaksanaan pemeliharaan dilakukan dengan membersihkan lingkungan rumah ibadah, merapikan barang-barang pendukung praktik ibadah dan pengelapan kaca jendela disekitar bangunan rumah ibadah. Selain itu, sampah-sampah plastik yang terdapat di halaman rumah ibadah juga kami kumpulkan untuk selanjutnya bisa ditindak lanjuti oleh petugas kebersihan setempat. Rumput-rumput liar yang terdapat di sekitaran bangunan juga tak luput mendapat perhatian dari kami. Kami, dalam pelaksanaannya mendapat dukungan dari kepala desa setempat dan juga penjaga rumah ibadah masjid dan vihara tersebut.

Mengetahui kami mengadakan pemeliharaan masjid dan vihara, beberapa masyarakat yang tinggal di dekat rumah ibadah tersebut juga turut membantu dalam pelaksanaan pembersihannya. Hal ini disambut dengan hangat oleh tim kami. Kami membaur dan berbagi cerita dengan masyarakat yang turut membantu sebagai bentuk terimakasih dan sarana mempererat persaudaraan.  

“Desa Tempuran ini merupakan miniatur NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu jua.” Tegas Priyanto selaku Kepala Desa Tempuran (24/06)

Dalam beragama, Desa Tempuran merupakan penggambaran nyata dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Terdapat tiga agama yakni Islam, Buddha dan Kristen yang dipeluk oleh penduduknya. Maka tak heran terdapat berbagai jenis rumah ibadah yang dibangun di Desa Tempuran. Berhubungan dengan tempat pelaksanaan pemeliharaan sanitasi adalah Dusun Pencar yang mana hanya terdapat dua jenis rumah ibadah yakni masjid dan vihara, maka kami hanya membersihkan dua tempat ibadah tersebut.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Dusun Pencar, Desa Tempuran dapat semakin termotivasi untuk meningkatkan tingkat spiritualitas diri sesuai dengan kepercayaan masing-masing dan senantiasa memelihara kebersihan rumah ibadah serta lingkungan sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun