Berkaitan dengan Pemberian nama pada Kapal Perang TNI AL yang baru dengan nama Pahlawan Harun dan Usman. Pemerintah Singapura bermain api dengan menerbangkan pesawat tempur F 16 di udara perbatasan dengan Batam, hal ini merupakan provokasi terhadap Republik Indonesia, mereka berpikir kekuatan udara mereka jauh melebihi kekuatan matra udara Indonesia.
Hal tersebut mereka lakukan setelah protes mereka atas pemberi namaan dua kapal perang baru TNI AL dengan nama Pahlawan Nasional Idonesi Usman dan Harun yang mereka hukum mati ditahun 1968, yang merupakan Anggota KKO TNI AL yang menyusup ketika Konfrontasi dengan Singapura, protes tersebut tidak diterima karena untuk itu adalah urusan dalam negeri Indonesia yang merupakan tradisi TNI AL memberi nama Pahlawan pada kapal perangnya.
Seyogyanya Singapura tidak bersikap reaktif tehadap hal ini, TNI AL tidak mengoperasikan Kapalnya diwilayah Singapura, jadi bukan urusan mereka, Dahulu ada upaya Pemerintah RI dan Para Pemimpin Internasional untuk meminta peninjauan kembali atas pelaksanaan hukuman Mati kedua Prajurit tersebut ditolak Singapura , Pemerintah saat itu menahan diri untuk tidak mengambil tindakan reaktif.
Sekarang ketika protes mereka tidak diterima mereka melakukan tindakan reaktif dengan penerbangan Provokasi di udara Batam, Hal ini harus ditndak lanjuti secara tegas oleh Pemerintah RI, dengan segera menambil alih pengaturan ruang udara diatas batam dan Natuna yang saat ini dilakukan oleh mereka, agar kita berdaulat secara penuh atas udara NKRI.
Gelar Rudal rudal Lokal buatan dalam negeri diseputar wilayah RI yang menjangkau Singapura, negeri sekepal tangan itu harus diberi Pelajaran dan tempatkan skwandrun tempur terbaru di pangkalan terdepan dengan Singapura serta cabut pemberian izin dan kerjasama SAF untuk berlatih menembak diwilayah NKRI, Bahwa harga diri Republik Indonesia tidak boleh dipermainkan. Dan untuk Anak Bangsa mari kita urungkan bepergian apalagi belanja diSingapura tunjukan rasa Nasionalisme kita pada mereka yang akan berdampak pada perekonomian mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H