Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Buah Simalakama itu Bernama Outsourcing

12 Juli 2016   16:14 Diperbarui: 12 Juli 2016   16:26 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: tempo.co

Masalah outsourcing ini memang masalah yang sangat pelik bagi semua dunia usaha maupun bagi para pekerja sendiri. Apalagi pada saat sekarang ini dunia usaha tidak dapat diprediksi dengan tepat karena terlalu banyak faktor-faktor psikologis yang mempengaruhinya.

Tidak ada satu dunia usaha manapun yang ingin mengurangi atau mem-PHK-kan karyawannya. PHK selalu merupakan langkah terahir ketika kesulitan datang menyergap.

Dalam dunia usaha, apalagi yang berbasis digital/elektronika, “bumi terasa sangat cepat berputar pada porosnya” Entah sudah berapa tahun orang tidak lagi menulis surat, karena digantikan oleh Email atau media lain. Anak muda tidak lagi menulis surat cinta pada “kertas wangi ber amplop tanda hati” Apakah perusahaan kartu ucapan seperti “Hallmark” masih ada?

Dulu home-industri wartel menjamur dimana-mana. Menjelang pukul sembilan malam, wartel itu dipenuhi pelanggan yang ingin bertelepon. Ketika telepon seluler menjamur, wartel itupun raib entah kemana. Adakah yang pernah menyadari bahwa telepon rumahnya sudah tiga bulan tidak berbunyi? Kini banyak orang yang terkejut sambil memegang dada ketika telepon rumahnya  berdering!

Kini bisnis online menjamur mengancam tatanan kehidupan dunia bisnis konvensional. Mulai dari ojek motor, taksi, sepatu, pakaian, gadget bahkan lontong sate, kini “dalam genggaman”

Mungkin sebentar lagi panti pijat konvensional akan tutup. Kalau dulu orang datang ke panti pijat untuk dipijat, kini tukang pijatnya yang datang menjumpai klien, dimanapun kliennya berada. Kalau dulu orang harus pergi ke toko/mall untuk berbelanja, kini toko/mall “datang” ke konsumen menawarkan dagangannya.

Akibat dari cepatnya perubahan yang terjadi ini, tidak ada satupun dunia usaha yang bisa memperkirakan apa yang akan terjadi tiga tahun kedepan! Kalau tidak bisa diprediksi, tentulah investasi dan juga SDM tidak bisa diestimasi juga. Akibatnya, hampir semua dunia usaha “berpikir dalam jangka pendek” Sewa lahan lebih dipilih daripada membeli sendiri. Kenderaan operasional dirental daripada membeli. SDM juga memakai outsourcing daripada merekut pegawai.

***

Ternyata banyak sekali Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memakai tenaga outsorcing ini.

Pada 2014 lalu, ada 144 BUMN dengan 250.000 orang tenaga outsourcing yang dianggap melanggar peraturan ketenakerjaan tentang tenaga outsourcing. Kalau perusahaan BUMN begitu, bagaiman dengan perusahaan swasta?

Di dalam Pasal 59-66 Undang-Undang Ketenagakerjaan, secara jelas diatur tentang tenaga kerja kontrak dan outsourcing. Keberadaan tenaga kerja outsourcing hanya dibolehkan untuk lima jenis pekerjaan, yaitu security, cleaning service, transportasi, katering dan jasa penunjang di pertambangan. Itu pun bukan di “core business” perusahaan dan juga bukan pekerjaan yang terus-menerus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun