Pekan lalu Emyu (Manchester United) menyambangi Tottenham Hotspur Stadium di bilangan London Utara itu dengan perasaan kurang enak. Apa pasal?
Rupanya dalam pertandingan pertama melawan Wolverhampton di Old Trafford kemarin, ada sedikit insiden yang membuat gatal pala Oom Ten Hag dan anak buahnya.
Kemarin kepala perwasitan FA, Jon Moss meminta maaf kepada klub Wolves atas kesalahan yang dilakukan wasit Simon Hooper, VAR Michael Salisbury dan asisten VAR Richard West, setelah memutuskan kiper Emyu Andre Onana tidak melakukan pelanggaran terhadap Sasa Kalajdzic, meskipun ia menjatuhkannya ke tanah. Para wasit dan wasit VAR yang bertugas pun kemudian terkena hukuman indisipliner.
Kejadiannya sendiri bermula ketika sebuah umpan silang datang ke kotak penalti Emyu. Onana lalu bergegas keluar untuk menghadang umpan silang tersebut. Di saat yang bersamaan, penyerang Wolves Sasa Kalajdzic dan Craig Dawson juga melompat untuk menyambut bola. Malangnya Onana gagal meraih bola, tapi justru menabrak Kalajdzic dan Dawson.
Wolves protes, tapi wasit mengabaikannya. Bahkan termasuk untuk meninjau VAR. Bukan itu saja, wasit kemudian memberikan sebiji kartu domino kuning kepada pelatih Wolves, Gary O'Neil yang dianggap wasit terlalu banyak bacot.
Perasaan tidak enak tadi rupanya ikut terbawa ke dalam pertandingan kala Emyu bersua dengan tim tuan rumah, Tottenham Hotspur. Entah karena karma atau karena apa, kejadian yang mirip kemudian terjadi lagi. Namun kali ini justru menimpa Emyu!
Pada pertengahan babak pertama, sebuah tembakan Alejandro Garnacho di blok Cristian Romero dengan badannya di kotak penalti. Masalah kemudian timbul karena bola mengenai tangan Romero. Tangan Romero memang tidak aktif, dan tidak mengembang ke luar badannya. Namun pantulan bola yang mengenai tangannya itu mengubah arah bola ke arah yang berbeda!
Wasit terhenyak! Ini seperti memakan buah simalakama. Dimakan mati gebetan, tak dimakan mati selingkuhan! Aturan tangan tidak aktif itu sudah jelas, tidak penalti. Namun mengubah arah bola itu, jelas penalti. Kejadian seperti ini tidak ada pula di kitab perbolaan FA. Keputusan mutlak kini lewat diskresi wasit!
Minggu lalu Emyu sudah dapat "hadiah tidak mendapat penalti," maka wasit kemudian memberikan hadiah yang sama kepada tuan rumah. Spurs 0 Emyu 0.
Dalam penerawangan penulis, keputusan wasit ini jelas mengubah arah pertandingan. Apalagi pada saat itu Emyu pun berada di atas angin. Mental pemain MU sedikit down karena gusar. Keunggulan satu gol pastinya akan membuat mereka lebih mudah mengontrol laga. Sebaliknya Spurs semakin bersemangat dan mulai mendapatkan ritme permainan, dan kini mulai menekan MU pula secara spartan.
Di babak pertama kedua tim bermain relatif berimbang dengan mendapatkan masing-masing 3 tendangan on-target. Namun Emyu lebih memiliki keunggulan kualitas tendangan tersebut dengan nilai xG (Expected Goals) total mencapai 1,38 sedangkan Spurs hanya 0,55 saja.