Artinya di babak pertama ini Emyu sebenarnya lebih unggul dengan setidaknya memiliki sebiji gol. Namun semuanya itu mentah berkat ketangguhan kiper baru Spurs, Guglielmo Vicario.
Di babak kedua situasi kemudian berbalik dimana Emyu kemudian terus tertekan. Di lini tengah duet Sarr-Bissouma unggul telak atas duo Casemiro-Mount, membuat Spurs bisa mendikte jalannya pertandingan.
Selain itu duet bek Tengah Spurs, Van de Ven-Romero sangat solid melindungi kiper dari serangan Emyu. Ketika mereka bisa ditembus, maka Vicario pun telah siap sedia untuk mengamankan gawang. Tercatat enam kali Vicario berhasil menyelamatkan gawangnya.
Jadi kalau dikatakan Emyu bermain jelek sebenarnya kurang tepat juga, sebab kedua tim sama-sama mampu melakukan enam shots on target. Cuma bedanya Vicario berhasil menggagalkan semuanya, sedangkan Onana hanya mampu menahan empat saja. Akhirnya Emyu kalah dua gol.
Menariknya proses kedua gol yang menjebol gawang Onana tersebut "berbau-bau Maguire." Gol pertama berasal dari serangan yang dibangun Dejan Kulusevski dari sisi kiri pertahanan Emyu. Luke Shaw dan Mount kemudian menjaga pergerakannya. Namun Kulusevski kemudian memberikan crossing, eh yang ternyata kemudian mengenai punggung Lisandro Martinez yang sedang menjaga Richarlison. Bola pantulan itu kemudian disambar Sarr untuk menghujam gawang Onana. Spurs 1 Emyu 0.
Setengah jam kemudian, lewat sisi kanan Emyu, Ivan Perisic mengirim umpan terobosan kepada Ben Davies. Davies menendang, tapi bola luput dari sepakannya, lalu meluncur ke arah Lisandro. Lisandro mencoba membuang bola, tapi ia dalam keadaan out of position, dan bola tipis mengenai sepatunya, lalu meluncur perlahan masuk ke dalam gawang Onana yang hanya bisa melongo. Spurs 2 Emyu 0. Spurs killing the game!
Pemain-pemain Emyu hanya bisa termangu, terdiam membisu, karena di sana tidak ada kambing hitam untuk dipersalahkan. Penulis kemudian mencari sosok Maguire. Namun ia tak terlihat, bahkan di bangku cadangan sekali pun. Onana pun hanya membisu. Padahal pada pertandingan pemanasan Emyu bulan lalu, Onana sempat mencak-mencak kepada Maguire yang dianggapnya lalai menjaga pertahanan.
Akibat perbuatan Onana kepada Maguire tersebut, ia kemudian dirujak warganet, dan disebut sebagai anak baru yang tak tahu diri. Untuk aksi overacting Onana ini, penulis bisa mengerti karena ada story behind the scene-nya.
Andre Onana, kelahiran Nkol Ngok, Kamerun pada 2 April 1996 ini adalah anak asuh Ten Hag di Ajax. Ia bergabung di Ajax sejak tahun 2015 hingga 2022. Setelah itu ia bergabung ke Inter Milan dengan status free transfer.
Penulis pun sudah lama menyukainya, sama halnya seperti mantan kiper Chelsea, Edouard Mendy. Kedua kiper ini sama-sama punya bakat alami dan piawai untuk menangkap bola. Namun Onana punya kelebihan, yakni pintar membangun serangan dan bisa membaca permainan.
Namun dalam pandangan penulis, kedua kiper hebat ini punya kelemahan dari sisi mental (khas dari developing countries, hehe) yang bisa membuat performanya tidak stabil (sesuai dengan mood-nya, hehe)
Bukan rahasia lagi kalau Ten Hag tidak menyukai Harry Maguire. Ia pun sudah berusaha mengusir Maguire, baik lewat cara halus maupun kasar. Salah satunya dengan cara mencopot ban kapten, dan tidak memasukkan nama Maguire, bahkan dalam daftar nama pemain cadangan.