Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kisruh Stadion JIS, Memang Salah Anies! (Bagian 1)

24 Juli 2023   06:30 Diperbarui: 24 Juli 2023   07:52 1919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://img.okezone.com/

Fakta di lapangan juga menunjukkan kalau di sebagian tempat rumput JIS mengalami stunting. Penyebabnya adalah sebagai berikut,

Pertama, Kurangnya paparan sinar matahari.

Dalam FIFA football-stadiums-guidelines section 2-2, disebutkan kalau orientasi stadion sangat berpengaruh terhadap desain stadion (khususnya atap dan posisi tribun) karena akan signifikan menciptakan iklim mikro di dalam stadion. Untuk itu survei jalur matahari/cahaya alami di stadion haruslah diikutkan sebagai bagian dari proses desain. Data pencahayaan ini tentunya akan berpengaruh pula terhadap pemilihan jenis rumput.

Sepertinya orientasi terbaik bagi JIS adalah Barat Laut-Tenggara.

Orientasi JIS adalah Utara-Selatan. JIS menggunakan atap buka tutup (retractable roof) di tengah-tengah rangka atap utama. Walaupun dalam kondisi terbuka penuh, ternyata sinar matahari tidak bisa menyinari seluruh permukaan lapangan. Salah satunya juga akibat desain dinding tribun yang terlalu tinggi. Akibatnya proses fotosintesis pada rumput tidak maksimal, yang kemudian membuat rumput menjadi stunting.

Kedua, kurang gizi

Di atas sudah dipaparkan kalau akar rumput natural itu "ogah" menembus lapisan karpet. Apakah penyebabnya?

Jawabannya adalah "ada gula ada semut." Kalau media di bawah karpet itu penuh dengan gizi dan nyaman kondisinya, maka akar rumput akan segera menyerbunya, lalu membentuk perakaran kuat di situ.

Menurut penerawangan penulis, pupuk kemungkinan disebar hanya di permukaan saja. Akibatnya rumput malas turun ke bawah, dan hanya bergerombol di atas lapisan karpet saja. Selain itu suhu di bawah karpet mungkin terlalu dingin, lembab, padat dan kurang oksigen, membuat akar rumput malas turun ke bawah.

Lantas bagaimana solusinya?

Penulis bukanlah tukang rumput atau ahli agronomi. Akan tetapi ketika penulis dulu bekerja sebagai site engineer di proyek, penulis sangat berkepentingan dengan si rumput ini. Ketika itu rumput ini banyak dipakai untuk menutup tebing maupun dinding saluran irigasi (cover crop) agar permukaan tanah tidak longsor.

Dalam hal rumput JIS ini, penulis memberi ide agar di bawah lapisan karpet tersebut dipasang jaringan pipa berpori. Lewat pipa ini nutrisi dan oksigen bisa diberikan ke dalam media di bawah karpet. Suhu/kelembapan juga bisa dikontrol lewat pipa ini. Ketika udara terlalu dingin, maka udara hangat bisa disalurkan lewat pipa. Sebaliknya ketika udara di bawah karpet terlalu panas, maka air/butiran air bisa diberikan lewat jaringan pipa tadi. Artinya media di bawah karpet ini sengaja direkayasa agar rumput nyaman untuk bertumbuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun