"Jatuh miskin sakit rasanya. Jatuh cinta berjuta rasanya."
Beberapa tahun setelah pernikahan Ratih-Armand, aku kemudian jatuh cinta pada pandangan pertama pada Maya. Kebetulan perusahaan butuh beberapa staf baru, dan Maya mengajukan lamaran kerja. Kebetulan aku yang mewawancarainya. Wajahnya cantik. Tubuhnya tinggi, bohay. Kulitnya mulus, putih bersih dengan aura yang kuat. Dan yang penting anaknya cerdas dan mau belajar.
Beberapa kali aku harus menahan napas pada saat mewawancarainya. Terutama pada saat aku bergumam, dan ia memajukan badannya dengan sedikit menunduk, lalu berkata, "sorry?"
Blus belahan rendah itu sering membuatku gagal fokus! Dulu aku sering merasa muak ketika melihat Armand dengan bangganya memamerkan tubuh bohay pacarnya yang dibalut blus belahan rendah itu kepada orang banyak. Akan tetapi kini akupun sudah ikut menjadi terduga penikmat tubuh bohay!
Kadang aku bertanya, apakah perempuan itu tahu kalau lelaki sangat tertarik dengan tubuh mereka? Ya, tentu saja! Sebaliknya perempuan juga suka mendengar ketika lelaki membacot tentang kehebatan mereka itu. Hahaha. Demikianlah alam dan seisinya bekerja untuk memutar roda kehidupan. Aura perempuan akan membangkitkan gairah lelaki, sedangkan kekuatan dan nalar lelaki akan memberi rasa nyaman bagi perempuan.
Sesi wawancara belum berakhir, tapi aku sudah memberi "yes" kepada Maya. Jangankan tanda approval, hati pun tak kan ragu kuberikan padanya. Penyebabnya, ya karena faktor bohay tadi. Hahaha
Tetiba aku teringat kepada Aldo, si buaya darat. Sepertinya akupun kini sepupuan dengan Aldo. Hahaha.
Beberapa waktu kemudian aku jadian dengan Maya. Kini aku mengerti kenapa Armand begitu bangga memamerkan pacarnya. Sebab aku kini juga merasakannya!
Maya jelas lebih bohay daripada pacar-pacar Armand selama ini. Akupun suka memamerkan Maya karena banyak lelaki harus menahan napas ketika berpapasan dengannya. Sebagiannya malah kena bengek!
Akan tetapi semuanya itu harus berakhir jua. Seperti mengikuti jejakku, Maya kemudian mendapat bea siswa ke Australia. Sebenarnya tanpa beasiswapun Maya bisa sekolah di Australia. "Ia anak sultan." Bapak e seorang dokter spesialis syaraf dan mbok e seorang notaris terkenal. Akan tetapi beasiswa itu adalah pertanda bahwa ia tidak hanya mengandalkan tubuh bohay-nya semata.