Untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak. Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino akhirnya dipecat juga. Sebelumnya, bersama pelatih Arsenal, Unai Emery, Pochettino dalam dua bulan terakhir ini memang sudah menduduki kursi panas, dan diramalkan akan dipecat.
Ironisnya, sekiranya Arsenal nantinya memecat Emery, maka penggantinya kemungkinan besar adalah Pochettino!
Musim ini Pochettino bersama Hotspur memiliki  musim yang buruk sehingga membuat mereka terjerembab di posisi ke-14 klasemen EPL. Mengoleksi hanya 14 poin dari 12 pertandingan kemudian menjadi alasan utama pemecatan Pochettino pada Rabu dini hari kemarin.
Terasa ironis, karena sejak Pochettino menukangi Hotspur pada tahun 2014 lalu, klub ini selalu berada di posisi atas klasemen, sehingga otomatis membuat klub ini juga rutin bermain di Liga Champions. Dan puncaknya adalah pada tahun lalu ketika Hotspur kemudian lolos ke final Liga Champions untuk bersua dengan Liverpool dalam duel sesama klub Inggris.
Walaupun dipecat, Pochettino ternyata masih diminati beberapa klub besar. Selain Arsenal, Bayern Munchen yang baru saja memecat Nico Kovac, nampaknya tertarik juga kepadanya.
Jangan lupa juga kalau Manchester United sebenarnya sangat menginginkan servis Pochettino. Hanya berkat komitmen Pochettino bagi Hotspur-lah yang membuat Pochettino gagal melatih MU setelah mereka memecat Mourinho. Ironisnya kini justru Mourinho tega "menusuk" Pochettino dari belakang!
Terlepas dari prestasi Hotspur saat ini, mengapa pemilik klub David Levy tega mendepak Pochettino?
Jawabannya dapat kita lihat pada uraian dibawah ini.
Pertama, dari sisi Pochettino
Tidak dapat dipungkiri bahwa Pochettino telah berhasil menyelesaikan misi seperti yang pernah diperankan oleh Arsene Wenger kala menukangi Arsenal dulu.
Sama seperti Wenger, Pochettino juga memiliki tugas ganda, yaitu membangun stadion baru sembari mempertahankan posisi klub agar tetap bisa berada di papan atas klasemen dengan budget minim.