Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Problem Klasik Perekonomian Nasional

10 Juli 2019   12:39 Diperbarui: 10 Juli 2019   12:46 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung BI, sumber: Tribun Jateng - Tribunnews.com

***

Program BI untuk menjaga stabilitas sistim keuangan nasional dalam mendorong pertumbuhan perekonomian nasional tentulah sangat berat karena keduanya sangat berseberangan. Di masa lalu, kebijakan Sumarlin itu adalah untuk mengejar tingkat pertumbuhan. Indonesia pun kemudian berubah menjadi macan Asia. Pertumbuhan ekonomi selalunya akan mengurangi angka pengangguran. Namun pertumbuhan yang terlalu besar juga rawan overheat, apalagi regim kebijakan keuangan biasanya akan selalu dilonggarkan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi.

Analoginya seperti menjaga berat badan ideal. Bagaimana caranya "makan enak-enak tapi perut tetap langsing" Untuk menjaga perut tetap langsing (stabilitas keuangan nasional) selalunya perlu menjaga asupan makanan (pertumbuhan perekonomian di tingkat yang rasional sekitar 4-5%)

Sebaliknya untuk mengejar pertumbuhan diatas 5%, apalagi sampai 2 digit, dibutuhkan effort yang luar biasa juga, seperti masuknya investasi asing ke sektor riil, termasuk juga melonggarkan regim kebijakan keuangan nasional yang bisa saja berubah menjadi blunder.

Program Menjaga stabilitas sistim keuangan nasional dalam mendorong pertumbuhan perekonomian ini, kini menjadi tanggung jawab kita bersama. Bisnis akan berjalan kalau ada trust (dari pemerintah dan aparatusnya) dan stabilitas sosial (dari masyarakat)

Kalau setiap hari warga berdemo, tentu bisnis tidak akan berjalan dengan sempurna. Slogan "anti aseng-asing" akan membuat investor kecut menggelontorkan dollarnya di sini.

Sebaliknya juga, dana simpanan masyarakat yang berlimpah di perbankan nasional akan membuat perbankan nasional lebih leluasa mengucurkan kredit bagi dunia wirausaha, yang otomatis akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun