Arsenal akhirnya lolos dari babak 32 besar Liga Eropa setelah dikalahkan Ostersunds 1-2 pada pertandingan yang berlangsung di Emirates Stadium. Pada babak pertama "tim antah-berantah" itu mengungguli Arsenal 2-0 dalam waktu hanya 70 detik saja. Untunglah Sead Kolasinac berhasil mencetak gol untuk mengubah skor menjadi 1-2. Sebelumnya pada leg I ketika bermain dikandang sendiri, Ostersunds kalah 0-3. Hasil akhir kemudian menjadi 4-2 untuk keunggulan Arsenal.
Tak banyak yang tahu kalau Arsenal adalah "Klub terkaya kedua didunia," sekalipun prestasi mereka itu seret! Kekayaan Arsenal memang berada dibawah Manchester City, tetapi diatas MU, Liverpool, Barcelona, bahkan Real Madrid! Arsenal kemudian mampu memiliki stadion sendiri, Emirates Stadium yang megah, berbiaya 390 juta Pound! Catat, Inter Milan dan AC Milan bahkan tidak memiliki stadion sendiri! Semuanya itu berkat reformasi ala Wenger...
"Reformasi Pelit" ala Wenger itu dimulai sejak dia berkuasa pada tahun 1996 lalu. Lewat "wangsit" dan penciuman tajam para pencari bakat, tim Arsenal kemudian berburu bakat muda ke Amerika Latin, Eropa Timur maupun Afrika. Mereka juga berburu "pemain senja" dengan status free-agent yang masih bisa dipoles untuk 2-3 tahun lagi. Prinsip Wenger itu adalah mencari pemain "murmer" (murah meriah) tetapi potensial.
Selain dari sponsor dan hak siar, pendapatan klub itu biasanya dari tiket dan kaos (appareal) Tetapi bagi Arsenal, hal itu masih ditambahkan lagi dengan "menjual pemain!"
Pada tahun 1997, Wenger membeli Nicholas Anelka seharga 500 ribu Pounds dari PSG. Dua tahun kemudian, Wenger menjual Anelka seharga 24,5 juta Pounds ke Madrid, alias 49 kali lipat dari modal pembelian!
Tahun 2002 Kolo Toure datang berkat biaya setoran sebesar 130 ribu Pounds. Januari 2009 Â Wenger lalu menjual Toure ke Manchester City sebesar 13 juta Pounds! Tahun 2004 Wenger menebus Robin van Persie sebesar 4,5 juta Pounds dari Feyenoord. Tahun 2012 MU kemudian membeli RvP seharga 30 juta Pounds dari Arsenal! Lalu Wenger menjadikan Thierry Henry, Dennis Bergkamp, Peter chech menjadi bintang di Arsenal, padahal sebelumnya para pemain itu terusir dari klub yang mereka bela... Â
Jadi kalau urusan jual-beli pemain, Arsenal ini memang "biangnya." Coba bandingkan misalnya dengan MU. Paul Pogba dulu dilepas dengan gratis, eh malah kemudian harus ditebus kembali dengan mahar sebesar 89 juta Pounds! Gerard Pique "diusir" dari Old Traffod untuk kemudian menjadi bintang Barcelona! Victor Lindelof dibeli dari Benfica dengan harga sebesar Rp 583 miliar hanya untuk menatap bokong Mourinho dari bangku cadangan...
***
Setelah terlalu lama "memiskinkan fans" dan menjadi kaya raya, kini Arsenal dituntut untuk memberikan reward dan respect kepada fans yang sudah setia untuk mendukungnya selama ini! Betapa tidak, harga tiket Arsenal itu paling mahal sedunia! Tiket terusan Arsenal berkisar 1.014-2.103 Pounds (Rp 19 juta hingga Rp 39 juta) Bandingkan dengan Barcelona yang 103 Pounds ataupun Bayern Munchen yang menjual tiket terusannya seharga 109 Pounds!
Harga tiket Arsenal yang mahal itu, kini merembet ke appareal. Di Pasar Tanah Abang, kaos Arsenal KW-2 kini berharga Rp 60 ribu. Padahal kaos Real Madrid bertuliskan CR-7 KW-2 bisa ditebus seharga Rp 45 ribu, setelah proses tawar-menawar sengit dengan si-uda. Kupluk sablonan Arsenal dijual tak kurang dari Rp 50 ribu sebuah. Padahal dengan uang segitu sudah bisa mendapatkan dua buah kupluk MU bergambar Mourinho...
Kalau Arsenal itu memang klub kaya raya, lantas dimana letak benang merah persoalan redupnya prestasi Arsenal yang memang sudah lama loyo itu?