Setelah melalui drama yang menegangkan, Liverpool akhirnya berhasil menahan kepergian Coutinho dari Anfield Stadium menuju Camp Nou, Barcelona. Pada bursa transfer musim panas 2017 lalu, Barcelona telah mengajukan tawaran dengan total nilai mencapai 120 juta Pounds (Rp 2,14 triliun) tetapi Liverpool tidak mau melepas Coutinho. Hal ini dapat dimaklumi mengingat pengalaman pahit pada masa lalu. Saat dimana Liverpool menjual pemain bintangnya, prestasi mereka kemudian jeblok pada musim berikutnya.
Namun kini situasinya sedikit berubah. Tak bisa dipungkiri kalau pengejaran Barca terhadap Coutinho itu adalah akibat dari "Neymar effect!" Barca gamang, "mendadak kaya raya" berkat penjualan Neymar! Barca kemudian membawa pulang Gerard Deulofeu dari Everton. Lalu membeli Paulinho dengan harga mahal dari Guangzhou Evergrande. Yang teranyar Barca membeli anak ingusan bernama Ousmane Dembele dari Dortmund dengan harga fantastis 135,5 juta Pounds (Rp 2,33 triliun)
Hebatnya lagi, semua pembelian pemain tersebut termasuk berhasil! Dembele, Deulofeu dan terutama Paulinho, selalu menjadi pilihan utama dan bermain dengan sangat baik. Padahal Paulinho datang dari liga yang kastanya lebih rendah... Melihat situasi ini, mungkin Barca tidak terlalu bernafsu lagi untuk mengejar Coutinho pada bursa transfer musim dingin ini. Atau setidaknya harga Coutinho akan tereduksi...
Namun kini PSG (Paris Saint-Germain) siap bersaing dengan Barca untuk mengejar Coutinho. PSG ingin menduetkannya dengan Neymar yang merupakan sahabat Coutinho sendiri. Sepertinya PSG ingin mengenyahkan Edinson Cavani yang tak cocok dengan Neymar itu. PSG sudah menyiapkan mahar sebesar 106 juta Pounds (Rp 1,89 triliun) untuk Coutinho. Sepertinya Liverpool akan menerima pinangan itu jika tidak mendapat lirikan lagi dari Barcelona...
Situasi kini semakin rumit karena Coutinho tidak ingin bermain dengan PSG, walaupun Neymar merindukannya. Sebaliknya "sang penguasa," Messi tidak menyukai kehadiran Coutinho di Camp Nou! Messi kemudian menyebut tiga nama yang dia inginkannya yaitu, Nabil Fekir (Lyon) Riyad Mahrez (Leicester City) dan Thomas Lemar (Monaco) Ternyata sang kapten, Iniesta juga tidak menyukai kehadiran Coutinho itu...
Kini justru Coutinho yang "gegana" (gelisah galau merana) seperti memakan buah simalakama! Tinggal di Liverpool rasanya tidak nyaman lagi. Ada rasa malu terhadap rekan sendiri dan fans sehingga menyulitkannya untuk berkonsentrasi. Hal itu pastinya akan membuat permainannya menjadi menurun, dan bisa terancam tidak ikut ke Rusia (Piala Dunia) Coutinho ingin bermain di Barcelona, karena itu adalah impian masa kecilnya. Akan tetapi dia sedikit khawatir melihat situasi yang sedang berkembang...
Seandainya Barcelona ada diperingkat ketiga, tentulah kehadirannya akan sangat ditunggu. Namun Barcelona berada dipuncak klasemen! Kehadirannya sepertinya tidak dibutuhkan... Bermain di PSG pastilah bukan pilihan yang baik sekalipun Neymar ada disana. Liverpool jauh lebih homy dan bergengsi daripada PSG. Kini ketakutan Coutinho terbesar adalah kalau-kalau Liverpool menjualnya ke PSG...
***
106 juta Pounds (Rp 1,89 triliun) hasil penjualan Coutinho enaknya buat apa ya...?
Setelah Gerrard pensiun, Coutinho adalah aset terbaik Liverpool. Sepertinya peran Coutinho akan digantikan oleh Lallana, atau mungkin Chamberlain! Tetapi, justru tanpa Coutinho Liverpool akan bisa bermain lebih kolektif. Lalu siapakah pengganti sepadan Coutinho?
Kalau penjualan Coutinho ke PSG "tukar guling" dengan Cavani dan harganya tidak mahal, maka itu adalah sebuah good-deal! Dalam skema Klopp, Cavani lebih pas ketimbang Sturridge. Cavani tipikal penyerang gegen pressing, powerfull dan ngotot, merangsek kegaris pertahanan lawan tanpa rasa takut! Sementara Sturridge tipikal penyerang stylish yang berlari diantara lawan, lalu mengandalkan ketepatan dan kecepatan menempatkan bola diluar jangkauan kiper. Sungguh kasihan melihat Sturridge. Terlepas dari cedera yang menderanya, dia memang tak cocok dengan skema Klopp. Jadi sebaiknya Sturridge dijual saja, mumpung harganya masih bagus.
Disektor penyerangan, Liverpool itu termasuk salah satu yang terbaik di EPL. Masalah terbesar justru ada di belakang dan sektor gelandang bertahan. Selain faktor pemain, justru skema gegen pressing Klopp yang selalu dipaksakan itulah yang membuat bencana. Liverpool butuh seorang playmaker yang mampu mengatur irama permainan. Can memang seorang gelandang muda berbakat. Akan tetapi Can terlalu sering menahan bola berlama-lama, sehingga justru memperlambat alur serangan cepat Liverpool! Can memang masih butuh jam terbang lagi untuk menjadi seorang gelandang hebat...
Mezut Ozil dan Riyad Mahrez jelas masih dalam jangkauan, apalagi mereka sudah kehilangan gairah dirumahnya yang sekarang. Mantan playmaker Westham yang kini pulkam ke Marseille, Dimitri Payet termasuk gelandang berkelas dunia. Julian Draxler yang jadi pengangguran di PSG juga bisa menjadi opsi. Marco Veratti dan Miralem Pjanic juga termasuk gelandang top. Akan tetapi mereka ini akan sulit didapatkan, dan harganya juga pasti mahal. Pilihan terbaik memang ada pada Ozil, lalu Mahrez atau keduanya sekaligus!
Menebus Van Dijk, seorang bek tengah seharga 60 juta Pounds, sungguh tak rela! Van Dijk memang bek hebat, tetapi dia sendiri tidak akan mampu menambal keroposnya lini pertahanan Liverpool. Lemahnya pertahanan The Reds bukan salah Lovren seorang, karena sepakbola adalah permainan kolektif. Sakho, Lovren, Klavan dan Matip kemampuannya setara dengan Van Dijk. Kelemahan gelandang-gelandang The Reds untuk membantu lini pertahanan, membuat para bek menjadi grogi, ragu dan serba salah. Tak sampai 6 bulan bermain bersama The Reds, Van Dijk nantinya akan tampak seperti Lovren bloonnya....
Kabarnya MU akan melego Chris Smalling. Walaupun pamornya mulai menurun, tetapi pengalaman Smalling akan sangat berguna bagi The Reds. Pilihan lainnya adalah Diego Godin (Atletico Madrid) Chiellini (Juventus) Koscieny (Arsenal) Sokratis (Dortmund) atau bek baru Everton, Idrissa Gueye. Dengan dana 60 juta Pounds, The Reds jelas bisa mendapatkan sekaligus dua atau bahkan tiga bek kelas dunia tersebut diatas. Bagi saya pribadi, Godin masih bek tengah terbaik dunia...
Sangat menarik untuk menantikan bursa transfer musim dingin Januari nanti. Akankah ada kejutan baru...?
Salam hangat
Reinhard Freddy Hutabarat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H