Masa kampanye Cagub DKI Jakarta sebentar lagi akan dimulai. Setiap pasgub tentulah punya strategi masing-masing. Konon Maia Estianty dan Sophia Latjuba telah merapat ke kubu Ahok, sedangkan Nunung Srimulat dipastikan tidak jadi merapat ke Cikeas.
Mari kita cermati strategi yang diusung oleh mas Agus dari poros Cikeas ini.
Strategi 1. Diam itu emas.
“Sepandai-pandai tupai melompat, pasti akan jatuh juga.”
Gara-gara Anies salah ngomong soal kali bersih karena Foke, yang kemudian langsung disanggah mbah Google, Anies babak belur dihajar Teman Ahok.
Gara-gara omongan Ahok dipelintir Buni Yani, Ahok babak belur didemo duet Amien Rais- Rizieq Rubicon dan ormas FPInya.
Belajar dari tragedi tersebut, Menurut hemat Agus, lebih baik dia diam-diam saja sampai hari pencoblosan tiba. Kalau dia diam saja, kan tidak mungkin Buni Yani, Anies, Teman Ahok, atau Rizieq Rubicon dan ormas FPInya akan memelintir omongannya. Jadi Agus “maen safe” saja seperti gaya Cikeas sang ayah. Ketika pencoblosan selesai kelak dan pemenangnya telah diketahui, barulah Agus akan “ngebacot” kepada warga!
Kemarin Kanjeng Dimas ditanyain wartawan, bisakah dia menggandakan selingkuhan siwartawan? Kanjeng Dimas diam saja. Ahirnya menurut si wartawan, sebenarnya Kanjeng Dimas bukannya tidak bisa menggandakan selingkuhannya, tetapi dia pura-pura tidak tahu saja dibalik aksi diamnya, padahal dia adalah pakar dan penikmat penggandaan.
Logika berpikir itulah yang akan dipakai Agus dalam perhelatan Pilgub ini. Ketika wartawan bertanya kepadanya, bagaimana konsepnya dalam mengatasi kemacetan dan banjir, Agus akan diam saja. Nanti siwartawan akan berpikir, mas Agus ini pura-pura diam, karena takut nanti konsepnya itu ditiru oleh Ahok atau Anies. padahal dia itu adalah pakar dan penikmat kemacetan dan banjir!
Strategi 2. Perbanyak senyum untuk menebar pesona.
Strategi ini berhasil dengan baik dimainkan oleh pak Beye ketika itu. Senyum manis pak Beye berhasil merontokkan hati ibu-ibu dari kampung-kampung di seantero negeri ini untuk memilihnya. Dari hasil data survey, para ibu itu didominasi para nenek lansia yang sudah pikun!